[caption id="attachment_347032" align="aligncenter" width="526" caption="Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu dan mobil hemat energi produksi mahasiswa Unhas"][/caption]
Mahasiswa Teknik Unhas tidak selalu identik biang terjadinya tawuran di Unhas. Kalau pun ada itu hanya segelintir mahasiswa saja. Mereka yang memiliki semangat inovatif, selalu tampil dengan kreasi yang memesona. Kreasi mereka selalu tampil dalam berbagai event lomba inovatif. Kali ini, Jurusan Mesin Fakultas Teknik Unhas meluncurkan mobil hemat energi di Pelataran Gedung Rektorat Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, Kamis (9/10).
Mobil yang masih dalam bentuk prototype ini diberi nama East Green Car for Indonesian Future (EGRECIF) dirakit oleh 7 mahasiswa yang tergabung dalam tim Anging Mammiri, didampingi oleh Sandi Dasaril selaku manager tim.
Prototype ini akan diikutkan dalam kompetisi Indonesia Energy Marathon Challenge 2014, di Surabaya, 16-19 Oktober 2014. Mobil dengan rangka stainless dan memiliki bobot 130 kg ini, mampu merambah jarak hingga 100 km hanya dengan menggunakan sedikit bahan bakar.
Dalam acara launching kali ini, Rektor Unhas Prof.Dr.Dwia Aries Tina :Pulubuhu, M.A. didampingi Wakil Rektor III Unhas, Prof. Dr. Musakkir, S.H, M.H. hadir menyaksikan kreasi para mahasiswa itu. Rektor setelah memberikan sambutan sekaligus resmi mengutus tim Anging Mammiri sebagai perwakilan Unhas ke ajang nasional IEMC 2014.
“Saya sangat mengapresiasi setiap karya yang diciptakan oleh civitas akademika Unhas, termasuk karya mahasiswa Teknik Mesin ini. Mengingat semakin sulit memeroleh bahan bakar, kehadiran mobil EGRECIF ini merupakan salah satu solusi cerdas terkait dengan energy alternative,” ungkap Dwia.
[caption id="attachment_347034" align="aligncenter" width="526" caption="Para Mahasiswa Teknik Unhas dengan hasil kreasinya"]
Manajer Tim Mahasiswa Unhas itu, Sandi Dasril mengatakan, pembuatan mobil hemat energi ini menghabiskan dana Rp 20 juta. Dengan mesin empat tak 125 cc menggunakan bahan bakar bensin, chasis dan bodi dari stainless steel mobil inidigerakkan dengan sistem transmisi menggunakan gear.
;;Butuh waktu dua bulan menyelesaikan mobil ini dimulai pasca Idul Fitri,’’ ujar Sandi Dasril.
Mobil ini kian irit bahan bakar jika bebannya ringan. Selain masalah beban, kata Dr.Eng Jalaluddin, pendamping mahasiswa Teknik Unhas tersebut, juga modifikasi mesin yang dilakukan.
‘’Kita belum sampai pada merancang mesin, baru pada tahap memodifikasi mesin normal yang ada. Membuatnya, hemat. Kita telah membuat bahan bakar injeksi, sistem udara yang lebih efektif dengan temperatur normal. Sistem keluarnya jauh lebih efisien,’’ imbuh Jalaluddin perihal prototipe mobil yang akan diikutkan dalam lomba Institut Teknologi Surabaya (ITS) tersebut. (mda).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H