Tidak jelas absennya PSSI dalam turnamen Junior itu karena alasan biaya atau memang kurang bermutu. Sementara itu Coach Suwardi Arland yang baru dipromosikan ke tingkat nasional, menjelang pertandingan PSSI-Uruguay ternyata telah mengikat diri dengan tim PSBI Blitar.
Rentetan peristiwa itu terjadi justru bertepatan pada periode pembaruan oleh Ketua Komtek Suparyo yang terkenal keras disiplinnya dalam pembinaan. Keresahan yang kian bertumpuk agaknya terbasuh oleh pertunjukan PSSI di lapangan hijau pada hari ulang tahunnya ke-44.Â
Meskipun anti-klimaks yang terjadi pada dua pertandingan lawan Kesebelasan Uruguay itu bukan tidak membawa konsekuensi bagi pimpinan PSSI, khususnya Komteknya.Â
Kenyataan bahwa para pemain dihimpun tergesa-gesa di Pelatnas dengan hasil di luar dugaan itu, tidak kurang menimbulkan pertanyaan juga. Bukankah singkatnya waktu pembinaan dan pergaulan di Pelatnas justru tidak sempat menguras tenaga dan mental para pemain?
 "Ada benarnya juga orang bilang begitu", kata Ronny Pasla pada TEMPO, "kami masih fresh, masih kangen setelah lama tidak bersatu dalam tim". Rupanya bekal kesegaran dari rumah ditambah suasana HUT PSSI, masih memadai untuk dipertaruhkan dalam satu atau dua pertandingan. Sampai di sini tentu saja bukan lembaga pelatnas yang harus dikorbankan. Kalau makin lama dilatih makin mandul, barangkali pembinaannya yang kurang beres. Mau kata apalagi? (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H