[caption id="attachment_307772" align="alignleft" width="300" caption="Dr.Asriani Abbas, M.Hum"][/caption] Perilaku morfosintaksis bahasa Makassar (BM) dibentuk oleh seperangkat afiks berupa prefix, konfiks. Juga, dibentuk oleh seperangkat kltika berupa proklitika ku-, nu-, ki-, na, dan enklitika –ak, -ko, -ki, -i, Prefiks aN- dan aK-, merupakan dua morfem yang berbeda. Akan tetapi, terlihat pula adanya kesamaan fungsi dari kedua prefiks tersebut.
‘’Verba intransitif bahasa Makassar dibentuk oleh prefiks aK-,infiks –im- dan prefix rangkap aK-/-ang+-ang yang memiliki empat tipe struktur dan tujuh variasi struktur,’’ kata Asriani Abbas, ketika mempertahankan disertasinya berjudul ‘’Perilaku Morfosintaksis Verba Bahasa Makassar’’ di depan penguji Doktor Universitas Hasanuddin Makassar, di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Kamis (23/1).
Asriani Abbas dibimbing Promotor Prof.Dr.H.Muhammad Darwis, M.S. dan co-promotor Prof.Dr.Tadjuddin Maknun, S.U. dan Prof.Dr.Lukman, M.S. merangkap sebagai penyanggah bersama Prof.Dr.Syahruddin Kaseng, mantan Rektor IKIP Ujungpandang sebagai penguji eksternal, Prof.Dr.Hamzah Makhmoed, M.A., Dr.Kamsinah Darwis, M.Hum, dan Dr.Ery Iswari, M.Hum. Sidang ujian promosi doktor ini dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Prof.Drs.H.Burhanuddin Arafah, M.Hum, Ph.D.
Di dalam disertasinya, ibu tiga anak kelahiran Tamaona, Kabupaten Gowa, 29 September 1966 tersebut mengatakan, verba ekstransitif BM dibentuk oleh prefiks aN-, aK-, si- dan prefiks rangkap aK--+pa-. aK-+pi-, aK-+pa-+ka-, -aK-+pa-+si, si-+pa-,si-+pa-+ka- yang memiliki dua tipe struktur inversi dan empat variasi struktur, dua tipe struktur normal dan tiga variasi struktur. Juga ada perubahan status dari verba intransitif menjadi verba transitif, khususnya pada verba ekatransitif dan perubahan statusdari serba ekstransitif menjadi verba dwitransitif.
Verba transitif yang bergeser menjadi verba ekatransitif, sebut anak pertama dari lima bersaudara ini, ditandai oleh prefiks aN- dan konfiks aN-/-ang. Verba ekatransitif yang berubah menjadi dwitransitif BM dibentuk oleh prefiks aN- dan konfiks aN-/-I, aN-/-ang, aN-+pa-/-ang yang memilikidua tipe struktur dan satu variasi struktur.
[caption id="attachment_307773" align="aligncenter" width="640" caption="Asriani Abbas bersama Prof.Dr.Sumarwati K.Poli, M.Lit (ke-2 dari kiri), teman-teman, dan suaminya (kanan)."]
Lulusan Magister Humaniora Unhas tahun 2002 ini mengatakan, prefiks proklitika persona ditandai oleh pronominal persona ku-, nu-, ki-, na- yang memiliki dua tipe struktur. Pasif semula jadi dibentuk oleh prefiks taK-, paK-, konfiks ka-/-ang dan pasif tak berprefiks. Selanjutnya, prefiks paK- dan pasif tak berprefiks dapat berkombinasi dengan sufiks –ang atau –I, yang memiliki dua tipe struktur.
‘’Dengan demikian, kalimat pasif turunan dan pasif semula jadi memiliki enam variasi struktur. Hubungan antara klitika dengan pronominal atau nominafrasa nomina ada yang bersifat wajib, opsional, dan ada pula yang berdistribusi komplimenter,’’ kata anak pasangan H.Abbas Lawa-Hj Sitti Suryati yang pertama diangkat sebagai dosen Fakultas Sastra Unhas tahun 1993 tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H