Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rahasia Menulis Kreatif ala Mas Isjet

6 Maret 2016   19:14 Diperbarui: 7 Maret 2016   11:39 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.kompasiana.com"][/caption]

Aku sudah lama menunggu sekali rahasia apa yang membuat juri Kompasiana atau orang di belakang Kompasiana yang hebat seperti Pepih Nugraha, Iskandarjet itu bisa menulis hebat.Terus terang, aku rindu dengan tips bagaimana mereka itu memiliki kemampuan menulis yang sangat kreatif, hebat dan skill yang mumpuni.
Bak dapat lotre yang sangat besar sekali, aku melihat kesempatan emas itu muncul. Ada Nanggring bersama Kompasiana, OJK, Perbankan Syariah. Di situ tertulis ada nama besar Kompasiana , mas Iskandar.

Tak perlu waktu lagi, aku segera mendaftar. Harapan dan ketakutan apakah pendaftaranku akan diterima atau tidak mengingat aku mendaftarnya agak mepet dengan waktu . Waktu melihat undangan di email itu sudah agak basi karena aku beberapa hari sibuk tanpa melihat email masuk.Namun, untunglah aku masih punya kesempatan emas . Harapanku terwujud. Menerima konfirmasi dari undangan "Kompasiana Nangkring iB Blogger Meet Up, jadi kegembiraanku.

Sabtu pagi yang mendung, dan dingin, aku sudah datang pukul 9.45 di sebuah gedung mewah, bernama Muamalat Tower. Letaknya di jantung kota Jakarta , di sebut dan dikenal dengan Kasablanka. Nama resminya di Prof. Doktor Satrio Blok D Kavling 18, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Mendaftarnya sekarang sangat keren, ngga usah pakai manual lagi, tapi dengan laptop. Menyapa Mas Iskandar yang sudah sibuk dengan tulisannya. Hiks pagi-pagi begini penulis yang mumpuni memang tak buang waktu untuk bersantai-santai.
Aku senang bertemu dengan sahabat Kompasianer lainnya, termasuk Dewi Puspa, yang sebangku dengan diriku pada waktu ke Istana Negara.

Ada dua nara sumber yaitu dari OJK dan Bank Muamalat yang memaparkan materi tentang perbankan syariah. Dan giliran Mas Isjet adalah terakhir.

Aku menunggu dengan sabar . Mas Isjet membuka dengan satu kalimat yang sangat mengagetkanku, “Judul tulisan adalah pintu gerbang satu tulisan”. Apa artinya? Jika tulisan kamu ingin dibaca oleh pembaca, buatlah judul itu semenarik mungkin. Beberapa orang ditunjuk untuk memberikan bagaimana contoh membuat judul tulisan. Aku terperangah tanpa menyadari bahwa judul itu begitu penting sekali. Aku tak punya imajinasi tinggi, sulit menemukan judul yang menggelitik, bahkan menimbulkan pertanyaan atau ketertarikan bagi pembaca.

Berikutnya Satu slide yang berjudul “Berceriteralah”, Mas Isjet mengatakan buatlah tulisan anda itu sebuah tulisan yang menggambarkan dan mendeskripskan secara rinci, jelas, dan lengkap apa dan dimana suatu kejadian . Bukan dalam bentuk reportase. Reportase itu tak menarik. Aku jadi berpikir lagi, inilah kelemahanku selama ini, aku tipe orang yang terlalu straightfoward, tanpa bisa menjelaskan deskripsi lengkap karena aku tidak dalam posisi pembaca.

Story telling ini jadi bahasa tutur ,vokalisasi dan gerak tubuh, dan memunculkan cerita sambil merangsang imajinasi pendengarnya. Yach, aku harus belajar berimajinasi tinggi. Inilah kelemahanku.
Begitu melihat ada komputer, buku, Tesaurus Bahasa Indonesia, aku menebak inilah perlengkapan seorang penulis. Betul, itulah yang perlu dimiliki oleh seorang penulis yang baik. Jangan sampai menulis sebuah kata, berulang dari satu paragraf ke paragrah lain. Kekayaan kosa kata harus dimiliki dengan punya kamus Tesaurus.

Sebuah stories memiliki elemen yang sangat penting,inspiratif, pemikiran, (satunya lupa dech).
Prosesnya sebuah story dimulai dari kaidah, faktual dari dua belah pihak, disajikan dengan runut dan ringkas. Bahasanya sangat serhana,mudah dimengerti, dan harus diingat bahwa ditulis untuk orang lain bukan diri sendiri.
Saat menulis , dibuka dengan anekdot /kejadian spesifik, beralih kepada pokok persoalan, diuraikan pokok persoalan, ditutup lagi dengan anekdot yang berkaitan dengan diawal.

 

Penampilan foto harus sesuai dengan tema. Nach kali ini aku ngaku dah belum bisa menampilkan foto sesuai tema karena aku kehilangan foto-foto yang kuharap bagus, tapi semuanya blur... Diingatkan oleh Mas Isjet bahwa caption foto juga mengambil bagian penting. Harus kreatif dan jangan monoton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun