Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obesitas Anak yang Membahayakan

3 Desember 2015   12:28 Diperbarui: 3 Desember 2015   14:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/07/120724_obesechildren"][/caption]Obesitas Anak biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung manis dan karbohidrat tinggi. Mereka menyukai makanan manis dan karbohidrat tinggi karena selain enak dan renyah, juga mengenyangkan. Mereka juga sangat menyukai makan “fast food”.
Prediksi Angka-angka obesitas anak di tahun 2020 di Inggris menunjukkan tingkat penurunan:
Berikut adalah saya kutip dari bbc Indonesia :
Kelompok umur 2-11 tahun
Laki-laki
Berat badan berlebih:
Prediksi lama: 22%
Prediksi baru: 17%
Obes:
Prediksi lama: 20%
Prediksi baru: 13%
Perempuan:
Berat badan berlebih
Prediksi lama: 34%
Prediksi baru: 17%
Obes:
Prediksi lama: 14%
Prediksi baru: 10%
Kelompok umur 12-19 tahun
Laki-laki:
Berat badabn berlebih:
Prediksi lama: 25%
Prediksi baru: 18%
Obes:
Prediksi lama: 19%
Prediksi baru: 6%
Perempuan:
Berat badan berlebih:
Prediksi lama: 35%
Prediksi baru: 29%
Obes:
Prediksi lama: 30%
Prediksi baru: 9%

Penurunan tingkat obesitas anak ini adalah usaha yang sangat hebat dari pemerintah Inggris. Melalui sosialisasi dari Lembaga sosial lembaga social Weight Concern, Dr. Ian Campbell menegaskan laju peningkatan memang menurun namun tingkat obesitas anak tetap naik.

Pemerintah Inggris sangat concern atau menaruh perhatian yang tinggi terhadap obesitas anak. Dengan menetapkan peraturan pajak yang tinggi sebesar 10-20% bagi produsen yang memproduksi makanan anak yang mengandung bahan yang dapat memicu obesitas anak.

Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia. Kelihatannya hal ini belum menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia. Pemerintah tak melihat adanya bahaya obesitas anak ini. Bahaya itu akan terjadi apabila generasi penerus ini cenderung tidak sehat dan akan menderita sakit yang cukup kronis yaitu sakit jantung , diabetes.

Kesadaran tentang obesitas:
Baik di Indonesia maupun di Inggris banyak para orangtua yang tidak menyadari bahwa anaknya sudah obesitas. Mereka mengira bahwa anak mereka gemuk itu sehat. Mereka melihat di sekelilingnya bahwa anak tetangga atau teman-temannya gemuk. Jadi yang jadi standar adalah orang lain.
Di Inggris kesadaran itu pun belum ada. Ketika British Journal of General Practice menanyai 2.976 keluarga di Inggirs tentang bobot atau berat kelebihan berat badan anak mereka. Ditemukan hanya empat orang anak yang mengakui bahwa anak mereka obesitas.
Kenyataannya ketika dilakukan uji medis terdapat 369 anak dari 2.976 keluarga mengidaip obesitas.

Cara mengurangi obesitas:
1. mencatat semua apa yang dimakan. Terutama makanan cemilan.
2. Mengukur berapa kelebihan berat badan
3. Mengatasi dengan mengurangi dan tidak makan bahan makanan , cemilan yang mengandung gula,karbohidrat.
4. Banyak bergerak, olahraga

Anak Indonesia, anak generasi penerus, sebaiknya menjadi anak yang sehat bukan anak yang menderita sakit jantung, diabetes dan lain-lain. Oleh karena perhatian serius baik oleh pemerintah maupun orangtua diharapkan untuk terus menerus memperhatikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun