[caption caption="Ilustrasi: pixabay.com"][/caption]Manusia dalam mengarungi kehidupan bagaikan suatu kapal disertai dengan layarnya.  Samudera luas adalah tempat manusia menghadapi segala macam kehidupannya.  Penuh dengan suka dan duka.  Sedangkan layar  adalah kesiapan keuangan untuk menerjang badai kehidupan.   Jika layar  disiapkan dengan baik, seberapa pun terjangan ombak samudera, maka kapal itu tetap berlayar dengan tenangnya.  Tak tergoncang  walaupun ombak datang silih berganti.  Namun, jika layar itu tak disiapkan dengan baik, begitu ombak datang, layar akan robek,  kapal akan oleng, dan akhirnya tenggelam.
PROBLEM YANG DIHADAPI SAAT INI:
Lifestyle tinggal di kota besar sangat berbeda dengan mereka yang berada di kota kecil. Tinggal di kota besar, kecenderungan orang  yang  dulunya tidak ingin pergi ke mall,  akan tergiur untuk datang ke Mall.  Apalagi jika mall yang baru dibuka itu adalah mall terbesar dengan nama besar dan bahkan diberikan iming-iming diskon untuk pembelian pada saat pembukaan.
Apa yang dibelanjakan di mall bukanlah sebuah kebutuhan, tetapi keinginan untuk melihat, dan biasanya diikuti dengan belanja.
Lifestyle membentuk orang yang karakternya tidak kuat dan tidak punya fondasi tentang perencanaan uang, mudah sekali terpengaruh dengan apa yang sedang tren masa kini.
Begitu banyak serbuan iklan dan penawaran dari berbagai media sosial, media tayang, media cetak.  Apalagi jika pengaruh dari teman serta komunitas yang kita ikuti.  Mereka terpengaruh dengan mode atau tren mode dari fashion, gadget, elektronik, rumah, dan segala macam.  Jika tak mengikuti tren, kita  dianggap kuno atau tak keren.  Yang sangat disayangkan sekali, ketika mata dan hati sudah sangat dipengaruhi oleh keinginan yang tak masuk akal (gaji kita tak mungkin membayar gadget yang super mahal , arloji bermerek yang sangat mahal sekali),  kita menggunakan kartu kredit sebagai pembayarannya.
Mengganggap kartu kredit sebagai alat pembayaran yang mudah digosok dan tidak memikirkan bagaimana bisa membayar tagihannya dan bunganya jika harus mencicil. Â Ketika utang-utang dari berbagai macam kartu kredit (karena semua pembayaran pakai kartu kredit dengan bayar minimal), akhirnya belitan utang pun tak terelakan.
Ketika debt collector datang untuk minta pertanggungan jawab atas tagihan yang tak dibayar, barulah kita sadar bahwa kita sudah melampaui batas dari kemampuan bayar kita. Â Gaji kita tak mungkin untuk membayar, apalagi jika kita tak punya tabungan maupun investasi .
Ada pula karakter-karakter orang yang tidak dapat mengontrol pengeluaran. Begitu ada uang masuk, keinginan untuk membelanjakan langsung selalu tak terbendung. Karakter inilah yang perlu dibenahi sebelum ada gelombang besar datang.
Gelombang besar itu sudah datang, kita tak pernah menyiapkan diri sebelumnya, memandang enteng pelayaran kita akan hilang dalam gelombang besar itu.
 PERSIAPKAN LAYARMU SEJAK DINI: