Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Apa? Mengapa Banyak Calon PNS yang Tertipu?

16 Agustus 2015   15:39 Diperbarui: 16 Agustus 2015   16:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Topik tulisan ini lebih menekankan kenapa sekarang orang mudah tertarik atau dengan mudah menjadi korban dari penipuan? Pekerjaan, memang sangat penting bagi setiap orang. Setiap orang mendambakanpekerjaan yang mapan, sejahtera dan karir di masa depan. Pertanyaan berikutnya apakah benar PNS itu adalah pekerjaan yang benar menjanjikan.

Belum sempat untuk membuat survei, apa yang diimpikan orang-orang yang begitu antusias melamar jadi PNS . Saya mencoba untuk mencari latar belakang  mengapa orang mengejar jadi PNS. Data belum ada, hanya data yang hanya merupakan kesimpulan dari orang pribadi. Rasanya tidak pas untuk menuliskan pendapat pribadi. Tetapi saya masih penasaran dengan alasan yang tepat mengapa orang terus mengejar posisi PNS sebagai pekerjaan:

1. Tak ada PHK

Ketika kelesuan ekonomi melanda Indonesia, beberapa sektor seperti mineral batu bara, harga yang sedang anjlok, membuat pengusaha PHK pekerjanya. Kondisi PHK selalu membayangi setiap pekerja di sektor yang memang selalu ada saat naik ,turun . Untuk itu paradigmanya, untuk PNS pasti tidak terkena PHK karena tidak mungkin Pemerintah goncang dan membuat keputusan yang menggoncangkan untuk suatu PHK

2. Pandangan atau paradigma orangtua yang kolot
Sebagian orangtua menganggap pekerjaan sebagai PNS , adalah nyaman sampai tua, jaminan dan fasilitasnya tak pernah dikurangi atau dibatasi. Dapat pensiun. Bahkan ada yang ingin punya menantu dari calon PNS atau PNS.

3. Etos kerja
Ini hanya berlaku pada saat pemerintahan di masa lalu. Budaya dan etos kerja yang boleh dikatakan “santai”, tidak ada target, dan bersifat administratif. Mudah dikerjakan, dan tidak ada tuntutan sama sekali. Jadi pekerjaan PNS di satu sisi menjanjikan, tapi di sisi lain, ketika sudah dapat pekerjaannya, hanya dijadikan sambilan, cari “outside” job.

4. Kebanggaan
Menurut penulis beberapa blog , Romo Mangunwijaya mengatakan bahwa sistem pendidkan kita, mengarahkan kepada kita untuk melahirkan orang yang menjadi Ambenteaar. Ambentenaar adalah orang dididik untuk menjadi patuh dan taat pada pemerintah . Sekarang di sebut PNS . Di jaman kolonial disebut ambentenaar. Jabatan ambtenaar merupakan jabatan terhormat di masyarakat waktu itu, dan rupanya masih terbawa hingga sekarang. Inilah bagian dari pengejaran orang yang kekuasaan (penguasa), bukan pelayan rakyat atau pembayar pajak.

5. Proyek besar

Kesempatan besar bagi ara PNS yang sudah mempunyai kedudukan dan kekuasaan  mendapat proyek besar. Saat proyek besar, tentulah kepentingan pribadi yang jadi sasarannya.

Adanya pasar untuk mengejar suatu jabatan PNS, rupanya diketahui oleh sebagian orang yang sudah jadi PNS. Ladang dari pasar itu rupanya diincar oleh para PNS yang mengetahui seluk beluk bagaimana mendapatkan persyaratan untuk jadi PNS.

6 orang bekerja sama. Mafia PNS, bekerja rapi untuk mendapatkan korban-korbannya. Modus yang dilakukan para tersangka antara lain dengan membuat penerbitan SK Pengangkatan CPNS dari BKN. Para CPNS harus memberikan sejumlah uang untuk menebus SK yang ternyata palsu. SK itu diberikan ke korban CPNS seolah-olah asli. Namun, setelah dicek ternyata palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun