Berita di Kompas hari ini sangat mengejutkan bukan main. Kenapa? Karena aku merasa rugi banget. Sudah beli apel untuk beberapa hari. Rasanya tak pengin membuangnya tapi mengingat berita itu sangat penting bagi kesehatan diri sendiri dan keluarga, lebih baik rugi membuangnya daripada menderita sakit bahkan meninggal karena apel.
[caption id="attachment_393375" align="aligncenter" width="300" caption="apel gala/google.com"][/caption]
[caption id="attachment_393376" align="aligncenter" width="300" caption="Apple Granny Smith/google.com"]
Kepala POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Roy Sparringa mendorong tindakan tegas pemerintah terkait peredaran apel impor Granny Smith dan Gala dari Amerika serikat untuk pencegahan penyakit. Di Amerika Serikat sendiri telah dilaporkan sebanyak 32 orang terinfeksi bakter Listeria monotogenes di 11 negara bagian menyebabkan tiga orang meninggal.
Akibat dari konsumsi dan terinfeksi bakteri Listeria ini akan demam ,nyeri otot, kadang-kadang diawali diare setelha makan apel berikut produk olahkan yang dikemas agar tahan lama disarankan mencari perawatan medits.
Dihimbau sebaiknya masyarakat yang sudah terlanjur beli apel seperti saya, segera memusnahkan . Bakteri listeria yang ada pada kulit apel bisa bertahan hidup pada suhu lemari pendingin sekitar 5 derajat celsius.
Himbauan saya sich ayo sekarang beralih kepada buah lokal. Baru saja saya mendengarkan diskusi di Metro tentang buah lokal vs buah impor. Ternyata masyarakat indonesia itu gemar mengkonsumi buah impor karena menurut mereka rasanya lebih enak.
Padahal menurut Dirjen Pangan, rasa enak belum menjamin kualitasnya baik. Mengapa? Karena buah impor itu perjalanannya panjang untuk masuk ke Indonesia. Importir tentu menggunakan cara agar buah impor bisa tahan lama dengan suatu cara yang tak lazin atau jika sudah masuk ke Indonesia pun gizinya sudah berkurang.
Nach kenapa tak kembali ke buah lokal yang memang sulit ditemui di Supermarket karena memang ternyata pemasok buah lokal itu terdesak oleh importir yang punya kekuataan keuangan jauh lebih tinggi. Jadi pemasok buah lokal hanya ada di pinggir jalan dan di sekitar tempat pasar tradisional.
Tapi jangan khawatir meskipun berada di pinggir jalan, menurut Dokter yang menjadi nara sumber itu, buah lokal itu mempunyai gizi kadarnya masih lebih tinggi dari buah impor (berapa lebih tingginya, tak disebutkan sama sekali).
Nach, yuk kita kembali mengkonsumi buah lokal...........