[caption caption="id.pinterest.com"][/caption]Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).
Self esteem, sebagaimana kita ketahui harus dimiliki oleh setiap anak. Seringkali self esteem dikoyakkan oleh hal-hal yang melukai hati anak kita. Kita ingin memperbaikinya. Kita sebagai orangtua mengharapkan bahwa anak kita sedang mengembangkan self- esteemnya.
Pentingnya anak memiliki self esteem adalah anak dapat menjangkau kemungkinan-kemunginan dunia yang sangat luas dengan adanya kepercayaan dirinya, kemampuan untuk mempersepsikan dirinya sesuai dengan apa yang sedang dalam proses persepsi.
Oleh karena itu hindari beberapa hal yang sangat meracuni atau merusak self esteem yang tidak disadari oleh orangtua.
1. JANGAN MEMPERHATIKAN ANAK ANDA SETIAP DETIK
Perhatian memang benar diperlukan. Tetapi biarkan anak Anda tumbuh sebagaimana dia seharusnya mewujudkan dirinya sendiri. Sangat penting untuk membuat jadwal kegiataan dan aktivitas anak Anda untuk mendapatkan ketrampilan sosial, dan yang tak kalah penting adalah agar anak Anda dapat mengexplore dan menemukan kesukaannya.
Ketika suasana tenang, Anak Anda boleh bermain dengan alat kesukaannya dan menemukan passionnya yang sangat unik. Bimbing dan support anak Anda atas passion yang akan berkembang secara maximal. Tidak perlu jadwal kegiatan yang ketat. Bermain di pantai dengan istana pasirnya, memanjat gunung, bermain di tempat playgound, yang pasti anak Anda akan suka sekali bermain. Dengan demikian Anda sedang mempersiapkan anak Anda menjadi arsitek atau mencari dan membantunya menjadi seorang “Superhero”.
2. JANGAN MENUNGGU SAMPAI ANAK ANDA JADI BESAR
Menjaga disampingnya terus bukanlah cara terbaik untuk Anak memiliki self esteem. Melakukan apa yang disukai anak Anda kerjakan , membuat Anak Anda dapat mengembangkan “rasa keberhasilan”. Tujuan kita untuk membesarkan anak adalah agar anak dapat mandiri dan dapat menjaga/merawat dirinya sendiri. Anak yang dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan otomatis akan dapat menjaga atau merawat dirinya sendiri.
3. JANGAN MENGATAKAN “O, TIDAK APA-APA”
Kelihatannya bertolak belakang dengan apa yang pernah kita pelajari. Ini semua tergantung dari mana kita dibesarkan. Tetapi tidak semua mempunyai figur orangtua yang selalu baik atau bersikap baik dalam setiap situasi. Pastikan bahwa kita menjadi orangtua yang tetap baik dalam kondisi atau situasi apa pun.