Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kualitas Udara yang Tidak Sehat di Jakarta dan Tangerang Selatan Berbahaya bagi Kesehatan

9 Juni 2023   14:28 Diperbarui: 11 Juni 2023   08:46 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan saya tertuju suatu foto gedung cakar langit di Jakarta di pagi hari dipenuhi dengan selimut kelabu. Selimut kelabu ini bukan kabut, ya. Kegelapan selimut kelabu itu adalah polusi udara yang sangat pekat. 

Bukan hanya di Jakarta saja yang kualitas udara di pagi hari itu sangat tidak sehat (unhealthy), ternyata di Tangerang Selatan tempat saya berdomisili juga sama. 

Kualitas udara sebesar 157 status yang dimulai sejak tanggal 19 Mei dengan temperatur berkisar 31-32 derajat Celcius.

Dikatakan bahwa polutan udara di Jakarta sekitar 2,5 M. Partikel udara ini berukuran kecil dari 2,5 mikron. Artinya dengan 2,5 PM Jakarta sudah mencapai 66,2 ug/m3 atau 13,2 batas nilai dari pedoman kualitas udara yang diizinkan (65 ugram/m3) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kualitas udara dapat kita cek melalui "Air Quality Index" sehingga kita sadar dan mengetahui berapa kualitas udara di tempat kita.

sumber:  airnow.gov
sumber:  airnow.gov

 Pada hari ini saya cek kualitas udara di Tangsel 150 artinya Unhealthy atau tidak sehat.

Indeks ini sangat mudah dibacanya, dari warna yang timbul kitab isa mengetahui apakah kualitas udara Good (warna hijau), Moderate Unhealthy for sensitive group (warna kuning dan orange), Unhealthy (warna Merah), very unhealthy ( warna ungu), Hazardous (warna merah maroon).

Cara mengecek kualitas udara setiap hari melalui klik Airnow.gov

Penyebab polusi udara di Jakarta

Selain kendaraan bermotor penyumbang CO terbesar di Jakarta, sektor industry, pembangkit listrik, perumahan, komersia juga menjadi pemicu penyebab meningkatnya CO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun