Jika Anda pernah mengunjungi Sarinah masa lalu,  ingatan kita adalah tempat pameran dagang yang kurang menarik  penampilannya. Produk yang digelar tanpa kemasan, dan tanpa design tampilan dari outlet yang cantik dan menarik.  Â
Tujuannya bukan untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya tetapi justru untuk tempat perdagangan antara penjual dan pembeli yang ingin bertransaksi.
Sesuai dengan cita-cita Presiden pertama kita, Presiden Soekarno,  pembangunan Sarinah pada 15 Agustus 1966,  departemen store hasil perjuangan rakyat untuk tempat transaksi dari rakyat untuk rakyat. Diharapkan kedatangan turis-turis asing untuk mencari barang-barang  dari semua pelosok Indonesia dapat ditemukan di Sarinah.  Kepentingan ekonomi jadi landasannya, bukan tempat sosialisasi.  Â
Bertahun-tahun wajah Sarinah tidak pernah berubah, baik penampilan interior , exteriornya, bahkan filosofi dari konsumen tak dipedulikan.
Perubahan, renovasi  yang kurang signifikan dilakukan  pada tahun 1970 dan 1980.  Setelah tahun 1980, wajah Sarinah yang pernah bersinar sebagai pusat transaksi sempat pudar.  Semakin berkurang minat orang untuk datang ke Sarinah.Â
ALasannya tentu Sarinah bukan tempat yang menarik untuk sosialisasi maupun trading karena tempat penyajian yang tidak menarik sama sekali.
Sarinah masa kini
Pada tahun 2020  Sarinah ditutup sementara untuk renovasi besar-besaran. Pada tanggal 21 Maret 2022 Sarinah dibuka  "soft launching" dengan penampilan wajah yang baru. Secara resmi,  kemarin hari Kamis, tanggal 14 Juli 2022,  secara resmi Sarinah dibuka oleh Presiden Jokowi .
Renovasi Sarinah itu tak mengubah bentuk aslinya seperti yang pernah diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1966.Â
Namun, wajah penampilannya yang sangat menarik ketika mata memandang Sarinah baru adalah begitu terbukanya Sarinah tanpa pagar  besi.   Terlihat pepohonan yang rindang dan di sana -sini terlihat rumpun bunga, dilengkapi dengan tempat duduk di tempat area terbuka . Â
Inilah magnet yang membuat tiap orang bahkan anak generasi milenial untuk menyukai Sarinah sebagai ruang public yang "welcome" dan mudah aksesnya. Â Nuansa dan suasana tempat publik terbuka menikmati udara segar. Â Banyak anak-anak muda yang duduk dengan leluasa di anak tangga teras depan untuk menemukan kreativitas di ruang komunitas.