Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berpikir "Out of The Box", Manfaatkan Drone sebagai Sarana Pengirim Alat Kesehatan

4 Maret 2022   17:31 Diperbarui: 6 Maret 2022   21:49 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BBC:  Joerg Boe and Hling/Alamy

Pasti semua sudah mengenal apa Drone .  Drone sebuah pesawat udara nirawak .   Di Indonesia drone pertama yang diluncurkan oleh PT. Dirgantara Indonesia  punya tipe Medium Altitute Long Endurance (MALE),  memiliki nama Elang Hitam.

Di Indonesia kepemilikan Drone hanya untuk keperluan militer, hobi dan dokumentasi.   Di luar dari ketiga kepentingan, tidak dapat dilakukan loh.  Kenapa? Regulasi tentang pengaturan drone yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016.

Secara singkat aturan yang berkaitan dengan Drone adalah pemakaian Drone dilarang di tempat vital seperti Istana,objek vital nasional,  dilarang diterbangkan di Kawasan udara tempat militer,  Kawasan bandar udara, hanya untuk hobi dan rekreasi.  Di luar untuk tujuan hobi dan rekreasi, harus memiliki izin terutama untuk drone seberat lebih dari 25 kg.  Jika melanggar akan didenda pidana.

Masalah Penyakit Malaria

Malaria adalah salah satu penyakit yang mematikan yang dibawa oleh nyamuk betina.  Di seluruh dunia masih ditemukan kasus itu, termasuk di Indonesia sebagai negara topis .

Pembawa penyakit malaria adalah parasist Plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.  Plasmodium memiliki 5 spesies , tetapi hanya 2 spesies yang menimbulkan malaria cukup berat yaiatu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Nyamuk Anopheles  itu punya tubuh berwarna kekuningan.   Nyamuk Anopheles lebih sering berkembang di tempat air yang terbuka alami.

Loh tempat terbuka itu sangat luas sekali , bayangkan jika dia berada di sekitar sawah ladang yang benar-benar luas

Bagaimana cara  berkembang malaria ? Parasite plasmodium yang dibawa oleh nyamuk karena dia mudah berkembang biak.  Setelah dia berkembang biak dia akan mengisap darah dari penderita malaria. Lalu satu minggu kemudian nyamuk yang mengisap darah manusia lainnya.   Parasit bercampur dengan air liur nyamuk dan masuk ke dalam tubuh manusia yang digigitnya.

WHO telah merekomendasikan untuk mengendalikan vector atau hewan pembawanya. Dua bentuk pengendalian vector dengan penggunaan kelambu dan penyemprotan.

Kelambu adalah cara tradisional yang sangat ribet untuk menggunakan.  Jika kondisi panas, kelambu selain harus dijaga kebersihannya karena sumber debu, juga perlu dijaga jangan sampai "bolong" atau berlubang agar nyamuk bisa masuk.

Penyemprotan,untuk menjangkau daerah tropis di tempat pedalaman, sulit sekali untuk penyemprotan sekaligus.

Dokpri-olah dengan Canva.com
Dokpri-olah dengan Canva.com

Transformasi Drone jadi Alat Pencegahan Penyakit dan Pengiriman Alat Kesehatan

Melangkah maju dalam teknologi  dan memiliki inovasi Drone itu bukan sekedar untuk hobi dan rekreasi, Drone punya segudang manfaat yang sangat banyak, terutama untuk dimanfaatkan dalam dunia Kesehatan

Bayangin untuk penyemprotan  larva nyamuk anopheles di suatu ruangan terbuka seperti sawah, jika harus menggunakan pesawat, biayanya pasti mahal sekali.

Dengan drone yang sudah dilengkapi dengan penyemprot pembasmi larva , drone itu didorong dengan suatu alat,  dengan penyetelan dimana tempat yang disemprot, dia akan berhenti sesuai waktunya, dan langsung menyemprot , setelah selesai dia akan pergi ke tempat berikutnya.   Luar biasa cara kerja drone yang dapat digunakan untuk membasmi larva.

Di suatu tempat di Congo,  terdengar dengunan suara  drone.   Drone itu diinstruksikan untuk menjatuhkan suatu bungkusan besar  yang terbuat dari bambu.   Di bawahnya sudah ada seorang dokter yang menunggu dengan baju dokternya,   drone itu membawa seperangkat alat  suntik yang sangat vital untuk kliniknya.

Itulah solusi perubahan dalam kehidupan dokter dan pasien di Congo, pengiriman medis yang biasaya dilakukan melalui mobil, perahu dapat makan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu melalui hutan yang lebat.  Pasien harus sabarmenunggu untuk mendapatkan obat yang harus dibawa melalui jalan darat.

Persedian medis melalui penerbangan adalah salah satu cara dengan teknologi drone dimanfaatkan dalam dunia Kesehatan,  suatu tren yang  berkembang di saat ini. 

Drone telah membantu dalam tiga hal untuk memperbaikan Kesehatan dan pengobatan di seluruh dunia:

1.  Memonitor Kesehatan masyarakat

2. Mengirimkan persediaan darah, obat, vaksin ke daerah terpencil

3. Menemukan cara pemakaian untuk pembasmian malaria

BBC:  Joerg Boe and Hling/Alamy
BBC:  Joerg Boe and Hling/Alamy

Di Zanzibar,  pantai Tanzania,  drones telah digunakan untuk menyemprot tanah kering tempat malaria, untuk memusnahkan penyebaran penyakit di pulau itu.   Solusi yang lebih murah dibandingkan menyemprot melalui kapal terbang, drones ini dapat mencapai dengan mudah tempat yang sangat terpencil dan dapat mengelilingi tempat yang dituju dengan sangat cepat.

BBC: Joerg Boe & Hling/Alamy
BBC: Joerg Boe & Hling/Alamy

Di Australia drone telah dikembangkan bahkan secara perlahan digunakan untuk survey populasi untuk penyakit. Teknologi yang digunakan oleh periset dari University of South Australia dapat membaca  level oxygen di dalam darah manusia  melalui udara,  mengambil data atau tanda yang sangat penting seperti orang yang batuk atau orang dengan tempartur tinggi.

BBC:  Joerg Boe & Hling/Alamy
BBC:  Joerg Boe & Hling/Alamy

Di Rwanda, drones digunakan untuk mengirimkan persediaan obat-obatan ke seluruh negara. Perusahaan yang melakukan proyek , Zipline hanya melakukan pengepakan /pembungkusan hanya dua menit dan mengirimkan atas permintaan ssejauh 80 km dari pusat distsribus, bahkan pengiriman darah dapat diterima dalam waktu yang sangat cepat.  Drone dari Ziplines membantu membawa sample Covid ke klinik di daerah yang terpencil di Ghana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun