Cari Cuan dari Sekolah Burung Murai Batu

sekolah burung kicauan di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Kisah lain, Ananda Catur  Pamungkas, warga Perumahan Pisma  Bebel, Wiradesa, Pekalongan tjuga memiliki hobi untuk merawat dan membuat burung peliharannya berkicau hingga mampu menjuarai.

Dengan pengalaman,  suka duka dan ketekunannya dalam melatih Burung Murai Batu , ia mampu membuat  burung murainya berkicau dengan sangat hebatnya.  Lalu,  mulailah beberapa orang teman  menitipkan burung murai Batu itu untuk dilatih suaranya. 

Rumahnya digunakan sebagai Sekolah Penitipan BUrung Murai Batu.   Kelas yang dibuka adalah kelas Trotol (dasar dengan 48 ekor murai  dan Kelas Lanjutan (dewasa ) dengan 19 ekor murai.

Burung untuk usia tiga bulan dapat masuk ke kelas Trootol,  selama hampir empat bulan, diharapakn bisa  menguasai pemasteran dalam pemasteran ada materi lagu dan olah vocal. 

Biaya yang dikenakan juga sama seperti di atas,  Rp.300 ribu /per bulan untuk Kelas Trotol.

Salah seorang pemilik burung Murai , Rusdianto Rusgianto yang menitipkan burung murai di tempat Ananda, sangat puas melihat kemajuan burung murainya selama dititipkan.

Berharap setelah selesai dari sekolah, burung murai miliknya itu langsung dapat mastering, mampu bernyanyi dengan sangat baik. Sehingga burung miliknya bisa mengikuti lomba nasional dan memenangkannya.

Ayo, siapa berminat untuk mencari cuan dengan mendidik dan membuat sekolah untuk burung murai batu?

 Menyalurkan hobi yang menyenangkan sekaligus mendapatkan  cuan. Suatu hal yang sangat membahagiakan.