Informasi Pemberitaan tentang kerugian dari "pani buying" Â dilakukan oleh pemerindah, media dan toko-toko dan supermarket. Â Berita yang mengatakan bahwa stok atau persediaan barang masih cukup banyak dan tidak perlu "panic Buying" untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka.Â
Narasi yang diberikan seharusnya "Apabila Anda melakukan pembelian berlebihan dapat menyebabkan orang yang membutuhkan tidak mendapatkan, akibatnya  Kesehatan atau kebutuhan hidup orang lain jadi taruhannya, mereka tidak dapat diselamatkan karena Anda melakukan yang tidak bena. Apabila hal ini terjadi pada keluarga Anda, bagaimana sikap Anda sendiri?  Harap Anda berbelanja dengan bijak".
2. Mengurangi Sharing Media Sosial
Platform Facebook telah memiliki fitur yang mencegah orang untuk menyebarkan berita berulang-ulanng seperti berita Covid yang tidak relevan untuk disebarkan dan akan merugikan pembacanya sendiri.Â
Jika Anda sebagai pembacanya, memang benar ada kemerdekaan bagi setiap orang untuk menyebarkan tetapi harus diingat bahwa informasi yang terkontaminasi dengan  berita buruk , akan menimbulkan hal yang tidak baik bagi orang yang menerima dari berita yang Anda sebarkan.
Oleh karena itu keyakinan bahwa ada kebebasan untuk  pemberitaan itu harus disertai dengan tanggung jawab social bahwa berita itu adalah berita yang baik dan benar.
3. Memindahkan foto atau video yang memperlihatkan kelangkaan barang
Kadangkala kondisi dari antrian orang untuk mendapatkan oxygen dan obat akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi bagi orang yang melihatnya. Sebaiknya media TV tidak memperlihatkan kondisi ini , bahkan tidak memperbolehkan media TV  untuk menyoroti kondisi stock barang yang memang kosong di toko obat atau menginterview  kepada pemilik apotik/obat. Â
4. Merestorasi control diriÂ
Sejalan dengan pemikiran  manusia ketika melihat stok barang yang  semakin menipis membuat perasaan kita makin takut terhadap barang yang dibutuhkan, sehingga akhirnya berdampak  persepsi kehilangan control.Kita harus merestorasi dan menunjukan kenormalan sebagai manusia yang memenuhi kebutuhan secukupnya tidak berlebihan.
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H