Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hamper Jadi Bisnis Pelepas Rindu Saat Idulfitri

18 Mei 2021   14:39 Diperbarui: 18 Mei 2021   14:50 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merindu karena tak mampu bertemu secara langsung, membuat orang mencari sesuatu pengganti bagi dirinya.. Lewat bingkisan Hamper jadi penghangat dan kenangan. Bertemulah antara pencari hamper dengan penjualnya.

Sebelum terjadi pandemi, tren hamper yang diperjual belikan itu umumnya sekedar  untuk hantaran  para relasi kantor saja.  Umumnya kantor mengirimkan kepada para nasabah perusahaan  maupun untuk relasi kantor seperti relasi supplier dengan  langganannya. 

Kita bisa menemukan hamper di toko-toko supermarket, tinggal beli dan bayar.  Dulu semuanya tak ada sentuhan batin dan hati dalam hamper. Namun, sekarang ini justru berbeda sekali,  ada kedekatan   hati dan  rindu untuk bertemu dari pengirimnya yang dipresentasikan dalam bentuk hamper.

Nach,  pada hari Lebaran, setiap keluarga punya kebiasaan untuk saling berkunjung setelah salat Ied selesai. Tetapi kunjung berkunjung itu tak dimungkinkan lagi saat pandemi karena  biasanya orang yang akan berkunjung itu membawa sekeluarga, suami, anak-anak. Jadi jumlah orang yang berkunjung bukan satu-dua orang saja,t api banyak.  Hal ini dilarang berkumpul dalam jumlah banyak.   Pandemi belum berakhir.  Larangan itu membuat orang jadi rindu untuk ketemu tapi tak bisa. 

Fenomena yang sangat menguntungkan ditangkap oleh para penjual hamper Idul Fitri disambut gembira.  Mereka tidak  menyangka bahwa sambutan warga yang ingin saling mengirimkan hamper itu merupakan tambahan keuntungan.

Inspirasi datang dari Cassanda, seorang ibu muda. Dulu waktu masih kecil dia suka makan bakso kampung di sekolah. Namun, seiring ketika dia besar, ibunya melarang untuk makan bakso kampung karena dianggap tidak higenis.

Untuk menampung kangen makanan bakso, dia sering membuat sendiri bakso itu.  Nach ketika dia tawarkan kepada teman-temannya, ternyata bakso buatannya  yang disertai dengan bumbu dan sayur-sayuran, tinggal "cemplung" (masukkan ke dandang}.  Dandang itu digunakan sebagai pembungkus hamper.

dokpri
dokpri
Dandang yang jadi pembungkus itu jadi keunikan hamper itu.  Ternyata hamper itu digemari oleh para ibu-ibu yang memesan untuk dibagikan kepada teman dekat dan untuk menggantikan dirinya yang tak bisa hadir dalam silaturahmi.

Selain bakso kampung ada pilihan lainnya yaitu soto mi bogor yang dijual beserta dandangnya.  Hal yang kecil itu ternyata dianggap bermakna

Para pengusaha hamper itu memang berasal dari usaha rumahan.  Namun, mereka mampu mengemas  hidangan atau jualannya seperti  makanan matang,  grazing fruit, marmer cake, pudding .  Kemasan dan kisah jadi pilihan dari pelanggan.

Hamper Puding. Sumber: Diah_Arini Instragram
Hamper Puding. Sumber: Diah_Arini Instragram
Kemasannya yang sangat menarik, ada yang dibungkus kardus coklat dengan berbagai ukuran diberikan pita berwarna emas, dilengkapi dengna stiker "Selamat Hari Raya Idul FItri".    Ada lagi yang unik, masakan yang dijual per paket-paket sesuai isi makanan seperti ayam bakar, lalapan (paket 1) , Galantin (paket 2).  Dikemas dalam tenong terbuat dari bamboo dan dihias dengan pita pita berwarna hijau dan putih dan disematkan kartu Idul FItri.

Sumber: Trubus_resepmamiku Instagram
Sumber: Trubus_resepmamiku Instagram
Tiap hamper punya cerita masing-masing, misalnya hamper trubus itu terkenal dengan resep rumahan dari orangtua yang sudah meninggal. Resep turun temurun itu jadi cerita yang menarik karena rasa dari makanan itu tetap sama enak dan lezatnya, jadi pelanggan pasti ngga kecewa meskipun pembuatnya sudah generasi ke2 atau ke-3. 

Belum lagi mereka yang kangen dengan makanan dari Trubus Jogya, pasti makanan ini(sekarang sudah ada di Jakarta)  bukan sekedar untuk kangen saja tapi ingat memory masa lalu di Jogya.

Bahkan cerita tentang bakso pun bisa dimaknai dengan suatu hobi makan yang  bisa jadi peluang bisnis jika ditekuni dengan baik dan kualitas tetap dijaga terus.

Promosi

Promosi hamper itu biasanya dilakukan melalui media social seperti Instagram dan facebook. Ada yang sudah mempromosikan sejak bulan April dengan membuka PO untuk bulan Mei.

Dari mulut ke mulut di whatsapplication juga bagian dari promosi yang gencar dilakukan.

Bagi saya yang juga hanya pembeli, selalu mendengarkan testimoni dari mereka yang sudah pernah beli dan orang ini benar-benar tidak bohong dalam testiomoninya.

Seru yach ternyata hamper bisa jadi pengganti dari kehadiran kita apabila kita tidak bisa datang  di hari Raya Idul Fitri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun