Ramadan dengan suasana pandemi, dimana work from Home masih berlaku hingga hari ini , merupakan tantangan tersendiri.
Ketika bekerja di rumah, ada rasa bosan dan jenuh meliputi diri kita  karena tidak bertemu dengan sosok teman dan semua kegiatan diadakan hanya secara online terus. Bahkan merasakan rutinitas baik itu pengetahuan maupun skill kurang  berkembang
Tak ada salahnya saat  Ramadanpun  kali ini waktu atau momen yang tepat untuk belajar skill yang tentunya akan menambah kemampuan maupun keahlian (soft skill) disamping spiritual kita  .
1. Mempraktikkan Menulis Ilmiah Populer
Sebelum Ramadan, tepatnya pada tanggal  7 dan 8 April 2021, atas Kerjasama antara P3SEKPI dengan Kompasiana, diadakan offline dan online Penulisan Ilmiah Populer. Â
Pembicara kang Bugi Sumirat, memaparkan dengan lugas dan terstruktur apa, mengapa dan bagaimana menulis ilmiah popular.Â
Menulis ilmiah popular itu merupakan mempopulerkan hal-hal yang sifatnya ilmiah menjadi popular. Â Jika tulisan itu hanya bersifat ilmiah, biasanya ditulis di jurnal , pembacanya hanya orang-orang yang mengenal dan mau belajar tentang ilmu yang ditulis . Sedangkan untuk penulisan popular itu kita sebagai penulis merupakan jembatan dari para peneliti yang sudah melakukan penelitian dan mengaplikasikan dalam penulisan yang sifatnya popular sehingga mudah sekali dibaca oleh orang awam.
Nach, bagi orang-orang yang awam, tentunya lebih suka membaca tulisan popular karena tidak ada Bahasa atau terminalogi yang tidak mengerti . Â Kata-kata sulit itu sudah diterjemahkan dalam Bahasa awam yang mudah dimengerti.
Lalu, bagaimana caranya menulis ilmiah popular, sebenarnya tidak ada yang baku dalam penulisan ilmiah popular. Layaknya tulisan artikel biasa, ada kaidah seperti story telling yang memikat pembacanya, judulnya menarik untuk secepatnya dibaca. Bagian badan menuliskan isi atau konten dengan data atau referensi dari topik yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Â Jangan lupa kepada penutup yang menjadi kesimpulan dari tulisan yang kita buat.
Bagi saya praktek sekali yang diadakan saat pelatihan online itu tak mungkin menghasilkan tulisan ilmiah popular yang mumpuni. Â Sebaiknya saat Ramadan ini saya mulai melatih dan mempraktekan tulisan ilmiah popular yang dapat menyebarkan hal-hal yang penting dan bermanaat bagi pembaca. Akhirnya tulisan itu akan mengundang amal jariyah bagi kita sebagai penulis.
2. Mengedit Video
Sebuah tulisan di blog tanpa video saat ini terasa "garing". Ketika ada video yang diselipkan, apalagi untuk tulisan tutorial, perlu sekali ditampilakan video sebagai pendukungnya.
Kelemahan saya adalah membuat video tanpa pengeditan. Video polos yang masih banyak kelemahannya itu jadi kendala utama.