Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 25 Maret 2021 dini hari, terjadi kebakaran di rumah padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur.
Korban yang terbakar hidup ada 10 orang  dari  empat pintu rumah kontrakan yang ditempati oleh lima keluarga dengan jumlah orang 15 orang.
Cukup besar korban meninggal 10 orang sekaligus membuktikan bahwa warga lengah terhadap adanya kebakaran di rumahnya . Mereka itu tidak tertolong  karena terlelap tidur waktu terjadi kebakaran masih pukul 04.00 pagi.  Walaupun tetangga berteriak: "Api!"  tetapi mereka tidak mendengar terikan  karena tertidur lelap.
Sementara itu menurut mereka yang selamat dari bahaya kebakaran itu menuturkan bahwa mereka sulit ke luar dari kobaran api karena situasi rumahnya sudah dikelilingi oleh api, demikian juga untuk lari tidak memungkinkan karena lokasi  rumah -rumah kontrakan itu di gang sempit  dengan lebar dua meter sepanjang 20 meter.
Dari kebakaran yang terjadi baru-baru ini, terlihat beberapa hal yang jadi poin penting agar kita selalu waspada dari api penyebab kebakaran.Â
Disinyalir bahwa tempat tinggal kontrakan yang sangat berdekatan itu tak punya air untuk pompa hydrant untuk memadamkan api. Â Sulitnya mobil kebakaran yang tidak bisa masuk ke gang tempat rumah terbakar karena sempitnya gang itu.Â
Dari peristiwa itu, ada hikmah untuk pembelajaran bagi kita semua agar memperhatikan hal-hal yang kelihatannya kecil, tapi sangat krusial untuk mencegah kebakaran.
Cegah korsleting listrik
Tidak mencuri daya listrik. Apabila kapasitas daya listrik hanya 1300 Kwh, jangan mencoba melebihi dari kapasitas, atau mencoba mengambil listrik dari orang lain . Risiko tinggi dan membahayakan, kabel listrik yang panas akan menyebabkan mudah korsleting.
Perhatikan stop kontak tidak boleh diletakkan bertumpuk-tumpuk, sistem kabel diperhatikan, apabila sudah rusak atau dimakan tikus, segera diganti baru. Â Â
Satu stop kontak tidak dipakai untuk banyak peralatan listrik, ini mempermudah korsleting dan kebakaran.