Wah luar biasa, kedatangan m176 mobil yang didatangkan dan dimasukkan ke truk towing dari Gresik dan Surbaya secara bersamaan itu dikawal oleh polisi.
Di desa Sumurgeneneng itu lokasinya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Jawa timur. Warga des aitu secara Bersama-sama membeli mobil baru tidak hanya satu karena mereka baaru saja mendapat pencairan dana dari penjualan atas tanahnya.
Dari 840 keluarga di Desa Sumurgenteng, 225 keluarga telah melepas tanah mereka untuk proyek Pertamina -Rosnef berupa grass root refinery.
Pembebasan tanah seharga Rp.600.000 -Rp.800.000 per meter itu membuat tiap warga bisa mengantongi Rp.8 milyar sebagai hasil penjualannya.
Kaya mendadak itulah judul dari banjir uang yang baru saja mereka peroleh, tidak mengetahui apa yang harus dibelanjakan, mereka membeli mobil Bersama-sama.
Salah seorang warga desa bernama Tain (38) berhasil mendapatkan dana sebesar Rp.9,7 miliar. Dia tidak membelanjakan uangnya untuk membeli mobil tapi digunakan untuk membeli tanah.
Ternyata yang kebanjiran uang bukan hanya warga di Sumur genteng saja, tetapi juga di desa Kawungsari, Kuningan,Jawa Barat juga mendapatkan rejeki banjir uang dari hasil penjualan tanahnya untuk waduk kuningan. Kali ini pilihan dari warga Kawungsari dengan memborong kendaraan bermotor. MEreka semua memborong 300 kendaraan bermotor baik itu sepeda motor maupun membeli mobil.
Dua peristiwa dalam kurun yang sama , satu banjir air dan satu banjir uang, menimbulkan efek yang beda, banjir air menimbulkan kesedihan, pilu dan kerugian material, sementara yang banjir uang menimbulkan kegembiraan, kesenangan dan membeli banyak mobil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H