Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Vegan Jadi Pilihan Konsumsi yang Menyehatkan Saat Pandemi

6 Oktober 2020   15:17 Diperbarui: 6 Oktober 2020   15:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anjuran untuk vegan ini sudah dituliskan dalam jurnal yang sangat kontekstual berjudul "Foods That Battle Stress During the Coronavirus Pandemic" dimuat Wall Street Journal pada 27  Juli 2020, sayuran mengurangi depresi di masa merebak Covid 19.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa diet itu menyehatkan. Dengan makan dan asupan buah ,sayuran, biji-bijian, dapat bantu depresi.    Makanan berupa beri,kacang-kacangan, miznyak zaitun dapat mengatur emosi.

Emosi jadi terkontrol karena dapat meredakn hormone kortisol (biasanya jika orang khawatir maka hormone kortisol akan meningkat).  Untuk menurunkan kortisol, juga direkomenasikan makanan mengandung kunyin yang didalamnya terkandung kurkumin untuk meningkatkan kualitas ekosistem mikroba dalam usus.

Kenapa harus Jadi Vegan?

Selama ini orang Indonesia anggap jadi vegan itu adalah diet.  Pengin tubuhnya langsing dan mengurangi makanan yang berlemak.

Pandangan ini boleh saja, tetapi lebih baik diketahui bahwa manfaat vegan adalah seperti diatas, yaitu membuat orang berkurang stresnya.  Lebih dari itu bahan jadi sehat karena imunitasnya jadi naik,  penyakit yang timbul pun dapat dicegah dengan raw vegan.

Bagi sebagian orang yang punya beberapa penyakit yang sering kambuh seperti sakit kepala, jika diimbangi dengan berolahraga, pasti tubuh akan lebih stabil mengimbangi emosi yang sering naik karena masa pandemi.

Saya sendiri telah melihat banyaknya pengusaha kuliner vegan yang mulai menggeliat. Survei mereka telah menunjukkan bahwa penggemar vegan di Indonesia sebesar 8 persen dari populasi dunia ini punya alasan khusus, kepedulian kesehatan dan kepedulian terhadap ternak yang dipotong sebagai pangan.  Resto vegan bertebaran di beberapa daerah, dan peminatnya cukup banyak.

Kepedulian kesehatan sangat penting sekali, seperti telah dijelaskan di atas, tetapi kepedulian kesehatan, banyak dari para vegan melihat bahwa mereka ingin berhati lembut terhadap kehidupan ternak.  Nilainya kehidupan ternak sama besar nilainya dengan kehidupan manusia.   Mengurangi makan ternak, berarti mengurangi hilangnya populasi ternak yang hanya dimanfaatkan untuk keuntungan manusia saja.

Lain halnya dengan Indonesia yang pandangannya masih sebatas kepada kehidupan ternak, justru di Amerika dan Eropa, para vegan berpandangan, untuk mengatasi masalah kesejahteraan hewan isu lingkungan hidup adalah dengan jadi pelaku vegan.

Apabila mereka tidak mengurangi pemotongan hewan dan mengkonsumsinya , para vegan di Amerika dan Eropa itu menganggapnya sebagai salah satu ketidak pedulian jumlah ternak yang terus dimakan demi konsumsi manusia.   Juga dengan adanya pemotongan itu keseimbangan hidup ternak makin berkurang dan akhirnya berakibat hilangnya habitat ternak .

Vegatarian masih mengonsumis telur dan susu, sementara vegan mengonsumsi pangan nabati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun