Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Badai Covid Pasti Berlalu, Bila Kita Mau "Sharing The Pain"

20 Juni 2020   15:44 Diperbarui: 20 Juni 2020   15:41 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mekanisme beban sharing utang antara Pemerintah dan Bank Indonesia:

Ada 3 opsi yang diajukan untuk dilaksanakan beban sharing utang .

  • Bank Indonesia membeli surat utang negara tanpa bunga. Namun, Bank Indonesia minta surat utang negara termasuk bunga dan mengikuti pasar.  Diharapkan transaksi dilakukan sesuai mekanisme pasar dan surat utang dapat diperdagangkan setelah dibeli oleh BI.    BI akan mengembalikan bunga surat utang kepada Pemerintah melalui rekayasa finansial.
  • Pemerintah dan Bank Indonesia  membicarakan selisih suku bunga penempatan dana di bank dengan suku bunga surat utang ke Bank Indonesia.  Suku bunga utang ke Bank Indonesia yang harus dibayar oleh pemerintah sebesar 7% sementara bunga jasa giro hanya 1.5% jadi ada selisih 5.5%.   Selisih 5.5% ini akan dikembalikan oleh Bank Indonesia kepada Pemerintah sehingga tidak ada uang yang dikeluarkan oleh Pemerintah  untuk bunga surat utang yang dibeli Bank Indonesia.
  • GADAI SBN: Ada usulan dari pihak perbankan kepada Bank Indonesia agar menurunkan biaya gadai berjangka SBN oleh perbankan. Saat ini biayanya 4.8% untuk tenor 1 bulan. Jika diturunkan jadi 2%, perbankan tertarik untuk menggadaikan SBN kepada Bank Indonesia sehingga perbankan akan memiliki likuiditas

Peran warga dan UMKM dalam stabilitas ekonomi di saat pemulihan 

Sebagai warga  yang juga merasakan betapa sulitnya memiliki pendapatan sama seperti saat sebelum pandemi.  Saya harus  bangkit menggunakan tabungan untuk  beli  ORI 17 memberikan kontribusi agar stabilitas keuangan kita maupun negara tetap stabil.  Selain itu tentu juga dapat membantu mensosialisasikan kepada teman-teman pengusaha UMKM agar bangkit untuk berusaha kembali. Carilah peluang di antara kesulitan.

Caranya adalah sebagai berikut ini:

Beli Surat Utang Negara

Kebutuhan dana dengan utang negara untuk pemulihan Covid ,  Anda sebagai warga atau masyarakat yang masih punya tabungan sekarang saatnya untuk ikut berkontribusi untuk beli Surat Utang Negara yang berbentuk ORI 017  dengan nominal Rp.1.000.000  minimum dan kelipatannya.   Pembelian dapat dimulai sejak tanggal  15 Juni hingga 9 Juli 2020 melalui bank-bank mitra dari Kementrian Keuangan.

Keuntungan Anda jika saya membeli ORI 017 selain berkontribusi kepada negara dalam "sharing pain" juga merupakan alternatif investasi yang aman dan menguntungkan selama pandemi Covid-19 .  ORI ini memberikan kupon atau imbal hasil 6.4%  per annum yang cukup menarik tiap bulannya dibandingkan dengan investasi lainnya, pembayaran kupon pertama akan diberikan tanggal 15 Agustus 2020.  Dua bulan setelah pembayaran kupon, Anda dapat menjual kembali ORI 017 di pasar sekunder apabila nilai PAR naik sehingga saya dapat keuntungan.

Transformasi Digitalisasi  UKM

Saat resesi tahun 1908 dan 2008, UMKM tetap tangguh dalam perekonomiannya.  Namun, krisis sekarang berbeda, UMKM  mengalami dampak besar dari Covid-19 di titik nadir, pinjaman tidak bisa dibayar karena tidak ada pemasukan, maka ada dua jalan yang bisa dilakukan menghubungi bank dimana tempat meminjam, minta restrukturisasi pinjaman, atau ke program dari Bank Indonesia khusus untuk UMKM.

Ketahanan mental yang disebut resiliensi harus dimiliki oleh pelaku UMKM.  Bangkit bersemangat untuk ikut dalam program "Kakak Asuh" yang difasilitasi oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil.  Program ini bukan sekedar latihan saja, tetapi sangat aplikatif dan pendampingan yang bermanfaat untuk UMKM.

Ditengarai saat pandemi, tingkat digitalisasi meningkat tinggi.  Hal ini perlu dimanfaatkan oleh UMKM.  Bagi UMKM , belajar  untuk pemasaran dan pembayaran digital. Lakukan dengan kreatif, misalnya ada UMKM yang memberikan diskon dengan overnight sale secara online untuk boosting penjualan.  Mengubah produk sesuai dengan permintaan pasar, misalnya dulu jual baju, sekarang jual masker , APD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun