Sudah sering mendengar PISA?  Tentunya PISA yang dimaksud di sini bukan makanan "Pizza" atau  Menara Miring yang terkenal di Itali. Â
PISA adalah singkatan dari Program International Student Assesment.  PISA adalah survey yang diadakan oleh Organization for Economic Co-operation and Development  (OECD).  Â
Diadakan dan diumumkan 3 tahun sekali.  Anak-anak yang disurvei berusia 15 tahun ke atas di hampir 80 negara sejak tahun 2000.  Bidang yang disurvei adalah sains, membaca dan matematika.  Tujuan dari asesmen ini adalah untuk  mengukur prestasi literasi membaca, matematika dan sains peserta didik sekolah berusia 15 tahun di negara-negara peserta.Â
Sayangnya, skor PISA Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa  matematika skor 379,  membaca skir 371  dan sains skir 396, ini jauh menurun dibanding di tahun 2015 yaitu matematika skor 386, membaca 397 dan sains 403.
Seperti dikatakan di atas bahwa tujuan utama PISA adalah mengukur kecakapan anak berusia 15 tahun dalam kemampuan matematika, sains dan membaca demi memahami persoalan dunia nyata.  Jadi PISA menjadikan literasi dalam ketiga aspek itu bukan sekedar konsep saja, tetapi lebih kepada prakteknya , kemampuan nalar anak untuk  memberikan gambaran sejauh mana anak itu mengerti antara konsep dengan dunia nyata.
Mengapa rendah hasilnya ? Â Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Â Salah satunya siswa Indonesia kurang terlatih mengerjakan soal dengan karateristik seperti soal pada TIMSS dan PISA. Â Soal dalam PISA itu sudah dibuat agar nalar siswa dapat ditingkatkan sehingga dapat memecahkan masalah . Â Paradoknya buku yang diberikan di sekolah tidak mudah menemukan soal-soal dengan karatersitik seperti TIMS dan PISA. Â Diharapkan Pemerintah dalam pengembangan kruikulum mampu menyesuaikan dengan zaman yaitu buku teks yang digunakan sebagai proses belajar . Otomatis hal ini terkait dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Â Apakah kurikulum 2013/2014 yang ditetapkan Pemerintah itu sudah mengisi pelajaran matematika , baca dan sains dengan soal-sola yang jadi penilaian komponen terdapat pada PISA.
Yuk kita lihat satu demi satu dari setiap aspek penelitian:
Meskipun dari segi skor terlihat turun, tapi masih ada kabar gembirannya yaitu jika dilihat dari trend grafik selama mengikuti PISA, kemampuan sains siswa Indonesia menunjukkan kegembiraan. Â Sekali lagi meski skor turun tapi trend akan naik .
Untuk matematika, skor agak meningkat, tapi tahun ini menurun sedikit.