Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Satia, Bocah Penderita Obesitas Itu Telah Wafat

29 September 2019   21:22 Diperbarui: 29 September 2019   21:35 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor pemicu Obesitas:

Beberapa faktor yang jadi pemicu obesitas sangat berkaitan satu dengan yang lainnya:

  • Gaya hidup: Pola makan tidak sehat banyak kaloriiiii yang berlebihan dan tidak aktif bergerak. Mengonsumi makanan kaya kandungan lemak jenuh dan gula (eskrim, coklat, permen), makanan siap saji dan kebiasaan tidak bergerak hanya lihat TV berjama-jam dan main game .
  • Faktor genetis:  ada anggota keluarga yang mengidap obesitas sehingga anaknya juga menderita obesitas dan gaya hidup orangtua ditularkan sama dengan anaknya.
  • Faktor psikologis: ada anak-anak remaja yang menjadikan makanan sebagai pelarian dari rasa frustrasi atau stres karena pelajaran sekolah, masalah, bosan dan bentuk emosional yang lainnya.

Bagaimana mendiagnosis Obesitas:

Dengan memeriksakan kepada dokter sebelum terlambat.   Ibu sebagai orang terdekatnya melihat kebiasaan , perilaku, aktivitas anak yang memungkinkan obesitas.  Ibu mencatat makanan apa saja yang sering dikonsumi anak selama sepekan, juga catatan obat dan vitamin yang dikonsumi anak.  Dokter biasanya akan menananyakan aktivitas dan pola makan keluarga sehari-hari dan riwayat anggota keluarga yang mengidap obestias.

Mendamping Anak dengan Obesitas:

Pastikan orangtua atau ibu selalu memberikan pola makan yang sehat dan bergizi kepada anak.   Ajak anak bermain fisik palsing tidak seminggu sekali agar berat badan turun. 

Penurunan berat badan harus turun dalam jangka panjang secara bertahap. Perlu konsultasi kepada dokter anak, seberapa jauh penurunan berat badan yang dieal , umumnya 0,5-0,9 kiligoram satu bulan untuk obesitas tidak parah.

Ajak anak berolahraga dan berikan contoh bagaimana gaya hidup sehat dengan makan sehat, tidak merokok, berolahraga teratur.

Selalu periksakan secara berkala ke dokter untuk menjalani penghitungan IMT guna mendeteksi risiko obestias terutama jika anak Anda terlihat kelebihan berat badan. Contohnya seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan berat badan 50 kilogram, dan tinggi badan 1,2 meter, maka IMT-nya adalah:

50 kg/(1,20 m)2 = 50/1.44 34,7 kg/m2

Mendorong anak untuk mau menerapkan pola hidup sehat dan mencegahnya supaya tidak terjadi gangguan kesehatan serius nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun