Kembali ke zaman kuno, ketika dunia digital belum melanda  Indonesia,  jika pertengahan bulan mendekati tanggal 20 .  itulah saatnya krisis keuangan pribadi, harus  menahan ikat pingang alias tidak mudah tergoda untuk belanja .  Â
Selalu mengintip ke dompet,  hanya ada tinggal berapa lembar saja uang tunai dalam genggaman. Selalu menghitung masih berapa lama atau berapa hari lagi untuk sampai hari  P Day (istilah kami yang agak keren karena hari gajian disebut dengan payday).Â
Seolah uang tunai itu jadi sakti dan jika tidak ada, kami tidak bisa berkutik lagi karena memang itu satu-satunya cara untuk belanja.
Zaman telah disrupsi, sekarang di tanggal tua tak perlu muka cemberut dan negative thinking , "ngga bisa belanja nich". Â Begitu banyak cara untuk tetap bisa belanja walaupun tanggal tua, Â tetap tegar karena ada banyak jalan menuju ke Roma.
Caranya dengan pos-pos dana yang sudah disisihkan terlebih dulu untuk belanja di dalam e-money seperti Gopay , Opo , dan lain-lainnya. Â Perhitungan ibu rumah tangga untuk pengaturan budget selalu mengedepankan biaya-biaya primer didahulukan. Â Biaya primer yang paling penting harus diselamatkan seperti, Â bayar listrik, air, internet, dana sekolah, Â transportasi , makanan.
Setelah dana diselamatkan termasuk untuk uang belanja, maka sisanya langsung di bagi untuk kebutuhan sekunder, jalan-jalan atau makan-makan. Â Nach, ketika tanggal tua itu tiba, Anda bisa melihat lagi apakah masih ada sisa dana yang Anda alokasikan di e-money yang masih dapat digunakan untuk belanja. Â Jika masih ada, tentu suatu hal yang sangat rejeki sekali karena Anda tidak ada susah payah di zaman sekarang masih ada supermarket yang mau menerima e-money sebagai alat pembayaran untuk belanja Anda.
Bukan hanya e-money yang bisa digunakan di tanggal tua, gunakan kartu kredit . Hanya untuk penggunaan kartu kredit ini jangan sampai membuat pos utang yang memberatkan .  Konsep dari kartu kredit adalah utang  Utang yang tertunda yang tetap harus dibayar . Bunga kartu kredit cukup besar, apalagi jika Anda mengambil tunai jauh lebih besar . Jadi begitu gajian tiba, langsung alokasikan dana untuk pembayaran kartu kredit Anda secara penuh (full) ditambah bunga.
Teman saya juga punya cara jitu untuk tetap bertahan di tanggal tua. Dia mulai punya bisnis sampingan dengan temannya.  Nach jika tanggal tua tiba, dia bertanya kepada partner bisnisnya, apakah dia bisa mengambil bagian gajiannya duluan sebelum akhir bulan (biasanya gajian dari bisnis sampingan itu akhir bulan).  Dia  merasa lebih bebas tidak hutang dengan siapa-siapa tetapi hanya mengambil dana lebih awal dari yang ditentukan.
Selain itu, saya merekomendasikan untuk punya passive income selain gajian dari kantor.  Passive income ini dapat Anda peroleh dari bermacam-macam investasi portofolio Anda. Sebagai contoh, Anda membeli obligasi pemerintah misalnya ORI  . Ketika Anda butuh dana di tanggal tua, cobalah cek di website kementrian keuangan berapa harga ORI yang anda beli itu. Misalnya saat Anda beli harganya  1000, ketika akan anda jual harga pasar di sekunder Rp.1005, maka Anda dapat keuntungan Rp 5 dari harga total lot yang anda beli, katakan Anda beli RP.50juta maka keuntungan Anda adalah Rp.250.000  (Rp1005-Rp1000 x 50juta/1000 lot)
Jangan Lakukan berikut ini:
Beberapa kali saya mendapat telpon maupun SMS dari beberapa orang yang tidak saya kenal maupun dari bank dimana saya punya rekening.  Mereka menawarkan produk yang disebut dengan Dana Kas Talangan  atau  KTA (Kredit Tanpa Agunan).   Dari penawaran yang diajukan lewat telpon,  orang sales /marketing berbicara tanpa hentinya tentang keuntungan untuk dana kas talangan yang bunganya sangat kecil dan mudah sekali mendapatkan sesuai dengan limit kartu kredit yang saya miliki.  Proses mendapatkan dana tunai hanya dalam waktu 2 hari kerja saja.  Saya hanya mendengarkan tanpa minat sama sekali.  Demikian juga dengan KTA yang ditawarkan lewat SMS pun dengan iming2 buku bunga per bulan yang sangat renda 0.68% per bulan artinya 8.16% per tahun.   Padahal untuk bunga kartu kredit jauh lebih tinggi dari itu.