Suatu ketika saat saya  ke suatu kantor layanan  BUMN. Ketika menerima tamu, terlihatlah staf yang seharusnya melayani tamu itu, berkali-kali mengambil handphone/gadgetnya sambil melirik sosial media yang berdenting-denting itu.  Â
Layanan terhenti dan ketika dia mulai melayani lagi, ada yang tidak terkoneksi dengan apa yang sebelumnya dia telah kerjakan.
Suatu ketika ada seorang guru pun sedang mengajar dengan serius di depan kelas. Ketika dia sedang memberikan penjelasan tentang suatu materi pelajaran, terdengarlah denting dari gadgetnya. Â Â
Secara otomatis, tangannya menggapai gadget itu dan melihat notifikasi itu dan membacanya. Walaupun hanya sekejab, konsentrasi untuk melanjutkan pelajaran pun sedikti buyar.Â
Tanpa suatu pemberitahuan kepada pembantu dan suster yang merawat ibu saya (ibu saya tinggal di luar kota), saya tiba-tiba datang.Â
Saat datang, apa yang saya lihat membuat saya tersentak kaget. Ibu saya disuapi makan oleh perawat, sambil gadget diletakkan di bahunya dan  bercakap-cakap dengan orang lain.
Cerita yang sangat mengagetkan lagi, ketika ada meeting antar atasan dan anak buah di suatu perusahaan. Saat atasan sedang menguraikan apa goal yang akan dicapai untuk divisi yang dipimpinnya, suatu dering telpon dari gadget anak buahnya terdengar. Â Â
Atasan itu minta anak buahnya untuk mengangkat telpon dan segera ke luar dari ruangan. Sedikit terganggu dengan deringan telpon itu, meeting dilanjutkan. Tetapi atasan kembali ada beberapa anak buahnya yang selalu matanya selalu menengok ke bawah. Apa gerangan di bawah? Tangan yang menggegam sebuah gadget yang sudah di "silent" tapi masih juga bergetar saat ada notifikasi adanya message.
Semua gangguan digital di mana seseorang sudah lekat dengan gadget dan media sosialnya, membuat produktivitas turun. Produktivitas itu adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi secara maksimal artinya dia dapat menghasilkan output lebih besar dan sesuai dengan harapan dan tepat waktu.
Jika karyawan seharusnya menyelesaikan suatu proyek dalam waktu 2 jam, ternyata molor gara-gara lihat video, game sehingga hasil kerjanya baru selesai 4 jam kemudian, maka dia tidak bekerja secara produktif.
Cara hindari gangguan digital saat bekerja:
- Hentikan Notifikasi agar supaya kita tidak terganggu dengan setiap kali ada notifikasi di gadget, maka matikan notifikasi sehingga kita benar-benar bekerja dengan konsentrasi yang penuh. Bagi freelancer, waktu bekerjanya lebih flexible ketimbang mereka yang bekerja di kantor. Namun patut diingat bahwa justru waktu yang flexible harus diatur sedemikian rupa sehingga jangan sampai lupa diri main game, youtube dan pekerjaan terbengkalai. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
- Tentukan prioritas pekerjaan yang akan dilakukan. Â Contohnya hari ini saya harus menyelesaikan 5 pekerjaan. 2 pekerjaan penting sekali, 3 pekerjaan ringan.
- Buatlah time frame atau jeda waktu untuk penyelesaain.Ini sangat membantu kita untuk menganalisa sejauh mata kita bekerja dalam satu pekerjaan. Misalnya pekerjaan A seharusnya diselesaikan dalam waktu 1 jam, kita baru menyelesaikan separuh pekerjaan tapi sudah memakan waktu hampir 45 menit, berarti waktu tersisa hanya 15 menit, sedangkan pekerjaan yang belum terselesaikan masih l/2 nya. Kita harus mempercepat proses penyelesaikan dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.
- Menganalisa  kembali hasil kerja. Target kerja yang kita canangkan hari itu misalnya 2 pekerjaan penting dan 3 pekerjaan tidak penting, apakah sudah selesai semuanya. Jika tidak terselesaikan, kita harus menganalisa kenapa tidak selesai?  Apabila ditemukan hal itu karena ada gangguan dari gadget atau digital yang membuat kita tak konsentrasi, maka kita harus mulai disiplin untuk mengurangi gangguan itu dan tidak terbelenggu dengan kelekatan gadget itu.