Perayaan Cap Goh Meh ternyata lebih meriah dibandingkan dengan perayaan Imlek. Â Kenapa yach? Â Menurut pendapat saya adalah Cap Goh Meh adalah puncak dari perayaan Imlek. Â Pengertian dari Cap Go Meh adalah hari kelima belas bulan pertama Imlek dan merupakan hari terakhir dari perayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa yang tinggal di luar China.
Di China, perayaan Cap Go Meh ditandai dengan Perayaan Lampion. Â Oleh karena itu tradisi ini juga dilanjutkan di Indonesia. Â Seperti di kota Solo, beberapa hari menjelang Imlek dipasang Lampion di sepanjang Jalan Sudirman hingga Pasar Gede.
Di Indonesia, perayaan Cap Goh Meh dirayakan dengan sangat meriah dan semarak di beberapa kota besar seperti Singkawang dan Bogor. Â Acara perayaan itu bukan hanya budaya dari etnis Tionghoa saja, tetapi dari pelbagai budaya seperti Sunda, Dayak, Melayu, Reog Ponorogo .
SINGKAWANG:
Pada malam hari mereka mengdadakan upacara dengan penerangan lampu lampu lapion yang dipasang sejak sore hingga besoknya. Â Aneka lampion-lampion dan lampu itu berwarna-warni menambah kemeriahan dan pelengkap utama dalam perayaan Cap Goh Meh.
Besoknya sebanyak 1.060 tatung dan kesenian dari 17 paguyuban multietnis berjalan sepanjang ruas jalan utama.Â
Arak-arakan itu diawali dengan kesenian multi etnis, mulai dari tarian dan musik tradisional Tionghoa, Dayang hingga Melayu , tema yang diusung adalah "Memperkokoh Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika".
Diikuti dengan parade tatung, yang sangat ditunggu oleh warga dan wisatawan . Â Tatung merupakan orang yang menunjukkan atraksi kekebalan tubuh dan diarak berkeliling ruas jalan utama di Singakwang dengan menggunakan tandu. Â Mereka diyakini memiliki kekebalan tubuh, tidak terluka oleh senjata tajam, karena dipercaya dirasuki roh dea atau leluhur.
Suatu perayaan yang makin semarak karena semua etnis memunculkan keseniannya dan mereka dapat berpartisipasi mempertontokan kebolehannya. Hal ini menunjukkan keharmonisan dan jadi modal bagi pembangunan Singkawang di masa mendatang.
BOGOR:
