Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Potensi Desa Ponggok Menjadi Desa Mandiri

3 Februari 2019   18:12 Diperbarui: 5 Februari 2019   12:40 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umbul Ponggok Sumber: Bimdes

Selfi Umbul Ponggok Sumber: detik.com
Selfi Umbul Ponggok Sumber: detik.com
Bukan hanya Umbul Ponggok saja yang dikembangkan, tetapi budi daya  perikanan pun jadi perhatian Kades Pak Junaedhi.   Dengan mata air yang mengalir sangat deras itu , dibuatlah tambak. Tambak itu diisi dengan bibit ikan nila.  Para petambak diberikan pengetahuan tentang perikanan ikan nila dengan bekerja sama dengan Lembaga Pembibitan Ikan Air Tawar.  Bantuan bibit juga dibeirkan kepada petambak. Sekarang ini sudah terlihat hasilnya.  Tiap sebulan sekali panen ikan nila sebanyak 4   ton. Pemasarannya dikirim ke Semarang, Solo dan Yogyakarta.

Dengan program unggulan dari  Jnaedhi Mulyono yaitu untuk setiap rumah harus ada satu sarjana, ada kartu pinter  yang diharapkan semua anak bisa bersekolah tanpa ada alasan tidak ada uang.  Juga di bidang Kesehatan ada kartu Jaminan Kesehatan Desa, bagi yang sakit ada dana yang disiapkan oleh Kades untuk membangun puskesmas dan para medis untuk melayani warga.

Suatu prestasi yang sangat mengagumkan dapat dilihat sekarang ini desa kumuh itu sekarang jadi desa yang sangat penuh dengan pengunjung, sarana yang apik, fasilitas untuk wisata disiapkan dengan baik, juga di sana sini ada hampir 10 unit desa yang memiliki bidang usaha yang siap melayani seperti kuliner,r esto, homestay, rental, jasa, gedung bali desa dan lainnya.

Desa Ponggok boleh berbangga diri karena telah terpilih sebagai desa yang peduli lingkungan, mandiri dan tahun 2017 dengan pendapatan per kapita 14,2 milyar dan APBD  3,9 milar sebagai desa wisata terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun