Antara ayah dan ibu punya gaya pola parenting yang mereka lakukan dengan caranya mereka sendiri. Selayaknya, mereka harus berdiskusi dulu dalam menentukan pola parenting anak.
Mencegah pertengkaran antara ayah dan ibu akibat perbedaan parenting adalah penting sekali. Lalu, bagaimana cara menghindarinya supaya anak tidak lagi jadi sumber pertengkaran.
Inilah beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Gaya parenting yang sama:
Sebelum memiliki anak sebaiknya ayah dan ibu berbicara dengan panjang lebar atau berdiskusi pola parenting apa yang ingin diterapkan kepada anak.
Ada 4 gaya parenting:
Santrock dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology (2011) menyinggung empat macam gaya pengasuhan, yakni authoritative, authoritarian, neglectful, dan indulgent.
 1. Authoritative Parenting
Orangtua yang menggunakan pola authoritative berperilaku hangat namun tegas. Mereka mendorong anaknya menjadi mandiri dan memiliki kebebasan namun tetap memberi batas dan kontrol pada anaknya.
Dalam proses parenting, orangtua punya standar tetapi selalu disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak, selalu menunjukkan kasih sayang, sabar mendengarkan anaknya, mendukung keterlibatan anak dalam membuat keputusan keluarga, dan menanamkan kebiasaan saling menghargai hak-hak orangtua dan anak.
Diharapkan dengan pola asuh ini, anak dapat berkembang kemampuan sosialnya, meningkatkan rasa percaya diri, dan tanggung jawab sosial. Menjadi anak yang bahagia,semangat, mampu mengendalikan diri, adapatif dan mandiri.
2. Authoritarian Parenting
Pada authoritarian parenting, orangtua menuntut kepatuhan dan konformitas yang tinggi dari anak-anak. Mereka lebih banyak menggunakan hukuman, batasan, kediktatoran, dan kaku.
Mereka memiliki standar yang dibuat sendiri baik dalam aturan, keputusan, dan tuntutan yang harus ditaati anaknya.
Orangtua dengan pola authoritarian cenderung kurang hangat, tidak ramah, kurang menerima, dan kurang mendukung kemauan anak, bahkan lebih suka melarang anaknya mendapat otonomi ataupun terlibat dalam pembuatan keputusan.