Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sumba Foundation Hospitality, Mendobrak Kemiskinan di Sumba

2 Juni 2018   18:35 Diperbarui: 2 Juni 2018   20:19 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SumbaFoundationHospitality.com

Melihat Pulau Sumba, di Nusa Tenggara Timur, yang lokasinya berbatasan dengan Sumbawa di sebelah barat laut, Flores di timur laut, Timor di timur, dan Australia di selatan dan tenggara.

Disebut dengan Provinsi Nusa Tanggara timur dan memiliki 4 kabupaten yaitu Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur.

Keindahan alamnya sangat mengagumkan karena  Sumba memiliki tempat-tempat yang sangat indah seperti Danau Weekuri, Pantai Walakiri, Puru Kambera (padang savana),  Kampung Tarung  sebuah kampung adat di tengah kota,  Nihiwatu Beach, Pantai Londa Lima,  Patung Kuda Kota Waikabubak.

Raja-wisata.com
Raja-wisata.com
Sayangnya dengan pelbagai keindahan alam dan kekayaan alam dan budaya , Sumba belum populer namanya seperti Bali. Bahkan kehidupan masyarakatnya jauh tertinggal dan boleh dibilang  jurang antara mereka yang kaya dan yang miskin sangat lebar.  

Kekayaan alam Sumba  tak mampu mengubah budaya dan 'mindset" masyarakat yang tidak mampu untuk bisa bekerja  di bidang pariwisata.  Mereka tak memiliki akses karena pendidikan yang tidak memadai, juga bidang pariwisata terutama perhotelan internasional yang dibangun di Sumba memerlukan tenaga yang memiliki skil dalam bidang perhotelan yang mumpuni.

waingapu.com
waingapu.com
Kendala terbesar dari tidak majunya  atau rendahnya pendapatan masyarakat Sumba karena  belanja Pemda terutama sumba Timur, hanya berbasis kepada  belanja untuk aparatur, operasional, banyak ditemukan inefisisensi dan korupsi dalam mengelola APBD .  Dominasi APBD untuk struktur belanja daerah 43.75% selama kurun waktu 2010-2014. 

Berangkat dari keprihatian atas banyaknya masyarakat yang tidak mampu tapi memiliki kepandaian, tapi tidak bisa akses ke sekolah perhotelan internasional maka seorang yang bernama  Inge de Lathauwer,  founder dari  Sumba Hospitality Foundation.  Seorang Lulusan Universitas Ghen dengan Gelas S2 dalam bidang studi Asia.  Ia melanjutkan pendidikan di Glion dimana dia mendapatkan gelar bidang Manajemen Perhotelan.  Pengalaman dalam mendedikasikan hidupnya dalam sekolah dan organisasi amal di Brussel.  Inge telah mengangkat Redempta T Batu, warga Sumba Barat sebagai Ketua Yayasan Sumba Hostpitality Foundation untuk mengelola sekolah ini.

 "Sumba Hospitality Foundation"

sumbaFoundationHospitality.com
sumbaFoundationHospitality.com
 Terletak di sekitar 10 kilometer bagian selatan Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya. Tidak cukup sulit untuk menjangkau sekolah ini kurang lebih 20 menit menggunakan roda empat. Kondisi jalan menuju ke sana tidak mulus.

Tampkalah kompleks sekolah ,asrama, rumah guru, kantor, vila dan bar, semuanya terubat dari bahan lokal bambu, alang-alang sebagai atapnya.

Pada tahun 2015 dibangun dan beroperasi sejak Mei 2016, sebuah sekolah perhotelan dan pertanian permakultur berskala internasional menawarkan kurikulum dalam keahlian dan fokus perhotelan keberlanjutan. Kesadaran leingkungan, pertanian permakultur dan pengembangan pribadi.  Siswa belajar di ruang terbuka ,  bangunan terbuat dari bambu, juga peralatan kuliah mulai dari bangku sampai dinding terbuat dari bambu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun