Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Asbes Bisa Ganggu Kesehatan

18 Mei 2018   18:53 Diperbarui: 31 Mei 2018   18:42 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Histori dari asbes:

Di negara-negara maju, industri asbes pernah naik daun karena memang manfaat asbes dapat digunakan dalam pelbagai konstruksi seperti atap, dan campuran lantai. Asbes dianggap sebagai bahan konstruksi yang tahan panas , kuat dan murah. Di negara industri sepersti Amerika dan Australia bergantung kepada bahan ini.

Perkembangan pesat itu berbalik arah ketika terjadi klaim besar-besaran di Amerika untuk asuransi dari tenaga kerja yang sakit akibat terpapar dari asbes. Asuransi tentunya tidak berdiam diri dengan kerugian besar itu, mereka juga menuntut kepada pihak produsen untuk menutup produksinya karena menimbulkan kerugian besar bagi kesehatan dari pengguna maupun pegawai yang sedang melakukan konstruksi. 

Sejak tahun 1918 , perusahaan asuransi Amerika dan Kanada telah menulak kalim asuransi dari buruh-buruh industri asbes yang terjangkit penyakit paru.

Dengan adanya tuntuan balik dari perusahan asuransi yang menuntut hukum akibat asbes, maka banyak perusahaan baik itu di Amerika, Kanada, Skandinavia harus gulung tikar. Omzet mereka yang dulunya besar terpaksa harus dialihkan untuk mencari pangsa pasar yang masih menerima penjualan asbes.

52 negara telah melarang penggunaan asbes, tapi para produsen asbes tak kehilangan akal. Walaupun ICIJ (International Consoritum for Investigative Journalists) telah mengulas banyak tentang bahayanya asbes, tetapi para korporasi asbes telah melakukan berbagai cara melobike pemerintah. Mereka menyembunyikan informasitentang bahayanya asbes ini kepada negera berkembang yang mau menerima pangsa pasar seperti di China, India dan Indonesia.

Tempat pembuangan atau pangsa pasar asbes terbesar di Asia, China dengan konsumsi asbes per tahun 500ribu-600 ribu, India 300ribu-400ribu sedangkan Indonesia termasuk dalam tingkat konsumsi asbestos terbesar nomor lima di dunia, nomor tiga di asia dan pertama di kawasan Asia Tenggara. Ditengarai jumlah pengguna di Indonesia sebesar 9.25% atau 2.4 juta orang.

Apa bahayanya asbes?

Asbes yang berwarna coklat dan biru itu mengandung chrysotile dan serat halus yang terbang terhirup oleh manusia. Hirupan debu itu terutama serat tajam akan menembus ke paru-paru. Jika terjadi terus menerus, akan terjadi pengerasan di paru-paru dan akhirnya penyakit mesothelioma.

 Dalam tabel penetlitian Odgerel CO (2017) "Perkiraan Beban Global Kematian akibat Mesothelioma dari Data Kematian Nasional yang tak Lengkap" Sedangkan pada journal of Occupation and Environmental Medicine perkiraan kematian di Indonesia akibat penyakit mesothelioma (penyakit terkait asbes) .

Agar mengurangi pemaparan asbes , ambang batas yang 0,1 serat per sentimeter kubik atau 100.000 serat asbestos per meter kubik. Hal ini sebenarnya masih sulit diberlakukan karena dari 2.000 serat itu masih menggunakan zat berbahaya yaitu chrysotile, 1.300 serta gunakan serat campuran dan 420 serta per meter gunakan jenis amphibole.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun