Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyoroti Pembangunan Pendidikan di Tangerang Selatan

4 April 2018   18:20 Diperbarui: 4 April 2018   18:21 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas sebanyak 227 guru pada 28 Juli 2017 yang lalu.

Sarana dan Prasarana suatu sekolah tetap menjadi prioritas bagi Pendidikan di Tangerang Selatan.   Pembangunan gedung sekolah sebanyak 37 untuk meningkatkan efektivitas belajar .  Penggabungan 150 sekolah dan dibangun kembali dengan kondisi yang lebih nyaman.  Tujuan pengabungan selain untuk kondisi yang lebih nyaman, juga lebih dapat menampung lebih banyak siswa dan lebih mudah untuk memonitor pendidikan

Program Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) SD Negeri dan SMP Negeri tidak ada pungutan karena sudah dicover oleh Bantuan Operational Sekolah (BOS) dan BOSDA (Daerah).  Setiap kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan dibuatkan berita acara dan dilaporkan ke Disdik.

Wawancara eksklusif dengan seorang guru  bahasa Indonesia, Ibu Lusia Andriyani, mengajar di SMP Negeri 12, Jl.Jurangmangu Barat No.62 , Tangerang Selatan.  Peran Dinas PendidikanTangerang Selatan dalam pembinaan guru negeri dirasakan manfaatnya oleh Ibu Lusia .  Fasilitas yang diberikan kepada Ibu Lusia dalam mengikuti Pelatihan Pembelajaran  Guru atau disebut "CTL -- Contextual Learning Teaching" pada tanggal 16-18 Agustus 2017yang lalu.   Dalam CTL itu setiap sekolah negeri diwakili oleh seorang guru untuk dibina sebagai fasilitator untuk diseminasikan ilmunya kepada guru yang lain.   Manfaat yang dipelajari dari CTL itu sangat bagus karena guru diberikan metode pembelajaran secara langsung ke situasi yang nyata.   Dalam hal ini guru yang sudah faham dengan teori mengajar harus mengimplementasi  pelajaran dalam kelas dimana murid sebagai subjek  bukan lagi objek, metode pun dimodifikasi sesuai dengan  kondisi subjek yang akan menyerap ilmu .

Penerapan metode yang sesuai dengan subjek itu dibicarakan dalam suatu  MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).   Suatu sharing bersama antar guru, bertemu satu sama lain seminggu sekali, terkait dengan pelajaran menggunakan metode yang aplikatif.

 Bantuan dari Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) , juga dirasakan oleh Ibu Lusia dimana para guru diberikan wawasan untuk mengembangkan diri untuk perubahan metode yang baru dan memilahnya, menggunakan yang sesuai dengan kondisi sekolah dan mengembangkannya untuk kreativitas anak didiknya.   Ibu Lusia merasakan manfaat bantuan ini karena sebagai guru bahasa Indonesia, beliau menyatakan untuk mengetahui suatu konsep guru belajar secara menyeluruh dan menyatu dulu.   Barulah guru dapat mengajarnya kepada  anak dengan berkesinambungan dan terangkai dan berbasiskan teks, hasilnya  literasi pun tergarap dengan baik sekali.

Harapan sebagai Guru untuk dapat memiliki kreativitas dalam mengajar agar  Dana Independen atau dana Hibah yang disalurkan untuk Pembinaan Guru secara terorganisir tentang Metode pembelajaran, fasilitator dapat diaplikasikan kembali.    Jika dana sudah tidak mungkin diperoleh karena hibah itu sudah dihapuskan maka cara lain dengan  memanfaatkannya  dari mereka yang sudah pernah menerima pembinaan atau pembelajaran  agar  pemerataan pembinaan guru yang belum pernah ikut  pembinaan dapat terealisasi dan pada akhirnya ada pemerataan bagi semua guru ikut dalam pembinaan.

Opini:

Mewujudkan Tangerang Selatan sebagai kota  yang kreatif, innovatif dan modern, melalui pendidikan hanya dapat tercapai jika faktor-faktor dari sumber daya manusia terintegrasi dengan sosial, ekonomi, teknologi .   Sumber daya manusia terdiri atas Dinas Pendidikan Nasional Tangerang , Guru-Guru Pengajar, siswa,  orangtua bersatu dalam satu persepsi bahwa Pendidikan dasar, menengah itu merupakan titik tolak untuk menjadi manusia yang kreatif dan innovatif.  

Fasilitas dan sarana bangunan hanyalah satu  dari suatu bagian pendidikan.  Penting untuk membangun tempat belajar yang nyaman, tetapi yang terpenting  adalah manusia yang ada di dalamnya.  Memajukan pola pikir anak untuk berpikir kreatif dalam suatu pelajaran menjadi hal yang penting, bukan belajar secara menghafal teks itu sudah tidak  zamannya.   Aplikatif dalam setiap pelajaran,  membuat suasana belajar menjadi hal yang menyenangkan, membantu dan mendorong , menemukan  passion anak dan mengembangkannya adalah hal yang utama dari suatu pendidikan.

Rata-rata siswa yang masuk ke sekolah negeri, adalah mereka yang orangtuanya dari ekonomi menengah kebawah.   Dana yang harus dikeluarkan untuk biaya sekolah baik itu SPP maupun sekolah masuk, sangat memberatkan. Sejatinya keberlangsungan untuk bersekolah dengan pendidikan gratis itu dapat diperoleh terus tanpa kehilangan makna substantif pendidikan dasar.     Diperlukan peran dari pemerintah daerah untuk membantu , mengasah anak-anak yang berprestasi sehingga  mutiara-mutiara kecil ini nantinya  dapat membangun kota Tangerang Selatan di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun