Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Diri dari Kejahatan Skimming

31 Maret 2018   18:12 Diperbarui: 31 Maret 2018   18:13 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Tribunnews.com

Beberapa minggu yang lalu,  berita heboh tentang nasabah-nasabah sebuah bank BUMN, BRI.   Nasabah bank BRI Kediri , Batam, dan lain-lainnya didebit oleh orang yang tak dikenal dengan alat skimmer.

Alat skimmer yang diletakkan di tempat dimana nasabah memasukkan kartunya pada saat dia ingin menarik dana  di mesin ATM. Tentunya bekerjanya sindikat skimmer ini sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Persiapan yang matang sudah dibentuk, mulai memasang skimmer di ATM yang mudah diselipkan alatnya tanpa ada kecurigaan dari nasabah sendiri. Pemasangan itu bukan hanya di tempat memasukkan kartu saja, tapi juga dimasukkan ke keypad.  Dengan mudahnya alat dari skimmer itu menduplikasi data-data dengan membaca dari magnit strip kartu ATM baik itu kartu debit atau kartu kredit. Pin number diambil  oleh skimmer dari yang diletakkan di keypad.

Setelah diduplikasi data dari kartu debit atau kredit itu, maka sindikat penjahat  itu bekerja memasukan data itu ke kartu ATM kosong. Lalu, dengan mudahnya mereka dapat mengambil dana nasabah dengan PIN ATM yang telah mereka curi datanya. 

Nasabah sangat kaget dan shock saat mereka mendapat notifikasi pendebitan sejumlah dana yang  dikirim melalui SMS ke handphone mereka. Padahal mereka tidak  melakukan pengambilan dana di mesin ATM. Para nasabah BRI langsung  datang ke kantor BRI tempat mereka membuka rekening dan melaporkan pengurangan dana tanpa pernah melakukan pengambilan dana.

Dari pihak BRI segera melakukan tindakan dan langkah-langkah secepatnya dengan bekerja sama dengan aparat kepolisian. Kejahatan skimmer bukan hanya kali ini saja terjadi, tapi juga akan terjadi berkali-kali  sama dengan aparat kepolisian untuk menangkap dalang dari kejahatan yang terdiri dari 4 empat orang , tiga orang asing dan 1 orang Indonesia. Ketiga.  pelaku WNA itu, berasal dari Rumania dan satu WNA dari Hungaria. Mereka bernama Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec, seorang WNI adalah Milah Karmila

Kejahatan ini harus ditanggulangi dengan serius sekali baik oleh pihak bank maupun nasabah.

Dari pihak bank, terutama bank BRI telah membenahi denan memblokir seluruh rekening nasabah yang kebobolan dananya karena tindakan skimming. Setelah itu semua kartu debit mereka diganti dengan kartu yang menggunakan chip. Kartu chip lebih aman dibandingkan dengan kartu magnetis strip. Selain itu mesin ATM pun diganti atau diawasi terus terutama di tempat ATM yang terpencil.   Pengawalan mesin ATM pun diadakan dengan penjagaan dari satpam atau security.

Buat nasabah bank, perlu melengkapi diri dengan pengetahuan tentang mesin skimmer yang dipasang di tempat memasukkan kartu ATM. Jika dijumpai ada benda-benda aneh dijumpai saat memasukkan kartu ATM dan alat di keyboard, segera laporkan kepada security bank setempat.

Mengganti kartu ATM dengan chip yang jauh lebih aman untuk penggunaannya.

Segera daftarkan kartu ATM yang baru itu dengaan notifikasi mobile pendebitan.  Jadi jika ada pendebitan yang mencurigakan yang tidak kita lakukan, maka kita akan segera mengetahui adanya kejahatan.  Jangan terlambat untuk antisipasi.

Mengambil dana di ATM yang aman dan ramai bukan di tempat yang sepi dan kurang aman.  Kejahatan biasanya terjadi di tempat-tempat yang sangat sepi dan dari jauh dari keramaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun