Logo itu masih terbungkus dengan kain putih, membuat semua hadirin , kompasianer menunggu dengan debar-debar. Dengan dibukanya kain putih penutup logo oleh Bp Andy Budiman selaku Direktur Kompas Gramedia Gorup of Digital, Iskandar Zulkaernaen selaku CCO Kompasiana dan IBu Veronica Roro Sekar Wening selaku Business Manager Kompasiana maka resmilah logo baru itu digunakan oleh Kompasiana.
Setelah melalui proses panjang dari perjalanan selama 8 tahun, logo Kompasiana yang lama memang masih cukup baik. Namun, setelah banyak usulan dari para Kompasianer kepada pengelola Kompasiana serta CEO, untuk mengganti logo lama dengan logo baru.
Lalu digodoglah rencana penggantian Logo. Tidak mudah dan cukup panjang penggodogan itu mulai dari huruf sampai warna dan bentuknya. Tim bekerja mulai Juni yang lalu sampai bulan Januari 2017. Akhirnya tercipta sebuah logo baru dengan ikon yang berbeda dengan yang lama. Huruf kedua yaitu O dari kata Kompasiana yang dulunya berbentuk bulat menjadi bentuk “bubble” atau segi empat
Makna dan alasan Logo Baru
Kompasianer yang jumlahnya hampir 330,000 ribu dari total tulisan hampir 1,400,000 pasti punya pengalaman buruk dalam posting ke Kompasiana. Tahun 2016 itu pastinya banyak yang mengomel karena sulitnya masuk Kompasiana. Saya sendiri pernah mengalami sudah masuk sulit, terus mesti ngantri jika mau posting. Belum lagi postingnya tiba-tiba error dan ngga bisa publish. Aduh itu yang membuat pengalaman buruk jika pengin posting tulisan.
Nach, pengalaman buruk para Kompasianer ini ternyata didengar oleh COO, Kompasiana Mas Iskandar Zularnaen yang bekerja sama dengan Mas Andy Budiman untuk mengganti tampilan dari Kompasiana. BUkan hanya tampilan luar saja, tetapi juga secara teknologi akan diperbaiki sehingga tidak ada komplain atau keluhan dari Kompasianer.
Mas Andy Budiman pun menambahkan urgensi dari penggantian logo seperti sekarang ini dasarnya dari perkembangan netizen jurnalis di Kompasiana. Kompasiana bukan sebuah media mainstrain yang tulisannya produk jurnalistik. Tapi Kompasiana adalah platform yang melibatkan semua orang. Ada orang-orang di dalamnya maupun di belakangnya.. Orang-orang inilah yang bekerja untuk suksesnya sebuah platform yang user friendly.
Setelah penggantian Logo yang dluncurkan tanggal 21 Februari 2017, maka teknologi dari Kompasiana akan terus dikembangkan hingga mencapai advance technology, terutama yang penting pengalaman dari para Kompasinaer sebagai user akan jauh lebih bagus. Jadi diharapkan Kompasianer harus bersabar sedikit jika sering terjadi undercontruction. Komitmen dari bagian IT sich paling tidak bulan Juni , semua yang tidak lancar itu akan berjalan lancar dan tampilan pun akan berubah dengan sangat menawan.
Mas Iskandar Zulkarnaen (Isjet ) menambahkan bahwa fakor penting Kompasiana sebagai platform bukan sebagai media itu adalah fitur dan teknologi. Semua komunitas yang terlibat dalam penulisan terbuka untuk umum. RUpanya Mas Isjet pernah melakukan survey ternyata hasilnya 98% para kompasianer itu menggangap Kompasiana itu sebagai blog, sementara yang mengganggap platform hanya 2%.