Maman mengatakan sebuah tulisan yang bagus dilihat bukan dari perspektif subjektif, tapi ada suatu norma yang harus diketahui oleh penulis jika ingin tulisannya dianggap bagus.
Sudah ketinggalan zaman jika penulis masih memperrlakukan norma 5 W + 1 H (What, when,why,who,where + how).
Sebuah tulisan yang bagus harus memenuhi 5 kadiah yang disebut dengan 5 R:
- Read: Banyak membaca, utamanya buku untuk wawasan yang luas
- Riset: Orang Indonesia terkenal sangat lemah dalam literasi baca sehingga apa yang ditulis sangat dangkal
- Reliable: Harus yakin bahwa apa yang ditulis itu dapat dipercaya oleh pembacanya.
- Reflecting: Harus memiliki berbagai sudut pandang supaya tidak terjebak dengan 1 sudut pandang yang picik.
- Right: Tujuan menulis adalah untuk kebenaran , tidak ada kepentingan yang lainnya.
Ditambahkan oleh Mas Isjet: Dalam menulis perlu dijaga objektivitas dengan mencantumkan suatu disclaimer pada akhir tulisan “Tulisan ini belum selesai karena belum ada interview kepada pihak kedua. Tulisan akan disambung setelah ada interview dengan pihak kedua”.
Juga adanya kejujuran, bukan katanya tetapi melihat kepada fakta. Oleh karena itu kompasiana membagi tulisan dalam beberapa kategori seperti Opini, Liputan, Trending Topik, puisi.
Ini membuat pembacanya lebih memahami bahwa apa yang dibacanya itu termasuk kategori apa.
Apa keuntungan menulis ?
Tulisan yang ditulis oleh Kompasianer merupakan sebuah komunitas. Jika tulisan itu diharapkan menjadi suatu karya, maka fungsi iklan dan tulisan jadi pedoman untuk bisa mengubah tulisan jadi karya.
Sebuah blog yang dimonetize dan berhasil mendapatkan rank yang terbaik sesuai dengan SEO, maka blog itu akan menghasilkan iklan yang berdatangan, akhirnya menambah pundi-pundi bagi pemilik blog.
Demikian juga konten dari blog yang baik dan bermanfaat bagi pembaca, maka blog itu akan mendapatkan imbalan uang dari konten yang dijual atau dipostingkan di blog it.
Menulis itu juga dapat menjadi penghasilan apabila kita menulis dengan suatu kemampuan yang sangat mumpuni.