[caption caption="forumdasciliwung.blogspot.com"]
Untuk tindakan kuratif, dengan mencari sumber mata air di perkampungan, gali sungai kering, telaga, rawa, sumur kering diperbaiki. “Kalau digali, air akan terkumpul dan keluar lagi.”
Jadi, katanya, penerapan teknologi sederhana terkait pengelolaan air hujan melalui budaya gerakan TRAP (tampung, resapkan, alirkan, dan pelihara) harus menjadi gerakan bersama. Pola gerakan, bisa menjadi program jangka panjang, melalui perencanaan dengan koordinasi antarkementerian dan lembaga, hingga peran langsung masyarakat.
Sayang DAS ini belum juga menjadi prioritas untuk mempersiapkan kekeringan. Saat kekeringan tiba, warga gagap bagaimana mengatasinya. Tidak ada sense of urgency sebelum kekeringan itu tiba.
Diharapkan semua pengalaman pahit ini menjadi pelajaran berharga bagi warga dan masyarakat Indonesia. Cuaca perlu jadi andalan dan dasar dari kehidupan kita. Jika kita tak mau belajar tentang cuaca akan sulitlah kehidupan kita selanjutnya.
Jika ingin berkontribusi tentang melawan asap, saya menulis dengan details bagaimana kita dapat melakukannya dengan menjadi pembeli yang bijak dari produk kebutuhan hidup dari palm oil yang berkelanjutanan. Silahkan klik di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H