Komentar awal yang kudapatkan dari pengunjung blogku,Wonderful Indonesia:“Raja Ampat,paradise in Papua",“Saya kira anda baru sajamengunjungi.”Travelling adalah passion, ku yang terbesar. Sayangnya, saat ini travelling ke tempat itu belum dapat kuwujudkan secara nyata.Prioritas yang penting dan utama untuk biaya anak sekolah.Maka passion, kualihkan dengan tulisan-tulisan blog baik itu di Kompasiana, blog pribadi,facebook.
Apalagiaku membaca di koran bahwa Pariwisata juga merupakan salah satu industri Kreatif di Kementrian Pariwisata.Mendukung suatu pariwisata nasional adalah bagian kontribusiku sebagai warga negara.Wisata adalah bagian hidup dari tiap orang. Tiap orang pastinya mendambakan suatu wisata untuk mencegah kejenuhan dari kehidupan sehari-harinya yang rutin dan hektik.Baik itu anak-anak, orang dewasa pasti membutuhkan namanya wisata.
Menggalipariwisata Indonesia telah dilakukan oleh banyak stakeholder, apakah dia pemerintah, pemerintah daerah, dan travel agent serta beberapa orang yang terlibat langsung .
Setelah digali, tentunya perlu dipasarkan agar pariwisata nasional bisa bangkit , dapatmerambah ke seluruh penikmat travelling.Usaha-usaha pemasaran ini tentunya harus melalui promosiyang gencar.Salah satu dari usaha Kementrian Pariwisata adalah dengan mengadakan LombaBlogWonderful Indonesia.
Sebagai blogger , aku sangat antusias untuk ikut serta dalam Lomba Blog Wonderful Indonesia yang kebetulan temanya adalah Raja Ampat.Walaupun aku sendiri belum pernah ke sana, impian untuk ke sana tentu sangat tinggi, tapi aku lebih percaya jika pariwisata ke Raja Ampat ini harus makin diperkenalkan kepada orang Indonesia sendiri.
Banyak pengalaman atau sharing bahwa Raja Ampat justru sangat dikenal oleh orang asing dibandingkan oleh orang Indonesia sendiri. Bagi beberapa orang Indonesia mengatakan bahwa biaya flight , penginapan , sertasewa boat ke Raja Ampat lebih mahal dibandingkan jikaberlibur ke luar negeri.Hal itu menyebabkan pilihan mereka lebih menyukai berpergian ke luar negeri dibandingkan ke Raja Ampat di negerinya sendiri.
Sayang bukan,jika kita sebagai bangsa Indonesia, mempunyai tempat wisata yang sangat indah dan tak kalah dari luar negeri, tapi kita memilih ke luar negeri hanya karena soal harga. Survey membuktikan bahwa orang Indonesia lebih suka ke luar negeri sebesar 8 juta sama besarnya dengan orang asing yang datang ke Indonesia. Menghargai budaya, kekayaan Indonesia untuk Indonesia, dan menghemat devisa.
Bila kita telah mengenal budaya, kekayaan alam Indonesia, kita lebih mudah mempromosikan tempat wisata yang pantas dan patut dikunjungi karena memang tidak ada bandingannya,kekayaan alam, kearifan lokal, kekayaan budaya.Jadi parameternya bukan dari biaya-biaya yang mahal saja. Inilah blog saya di Kompasiana, berjudul :Wonderful Indonesia:“Raja Ampat,Paradise in Papua”.Silahkan klik di sini:http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/09/10/wonderful-indonesia-raja-ampat-paradise-in-papua-686912.html
Suatu saat aku sedang melihat timeline di facebookku.Ada suatu pengumuman siapa yang ingin mengirimkan surat kepada Bp.DR. H. Sapta Nirwandar, SE, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Aku memberanikan diriku untuk menulis lewat facebook. Sayang sekali tulisanku ini tidak kusimpan dengan baik.Yang kuingat adalah aku menyarankansebagai berikut:
“Perkenankan saya memberikan usulan untuk perbaikan pariwisata Indonesia yangsaya harapkan dapat menjadi perhatian Bapak:
- Infrastruktur:di beberapa daerah memang punya potensi pariwisata , namun sayangnya jalan atau infrastruktur menuju ke tempat pariwisata itu belum didukung.Sehinggapotensi itu hilang karena orang malas untuk menuju ke sana.Juga papan petunjuk pun sangat minim.
- Informasi tidak lengkap.Ketika akses website dari informasi pariwisata itu , ternyata tidak memberikan informasi yang lengkap. Bagaimana cara booking/contactperson/agen, berapa biaya/fasilitas apa saja /waktu atau musim apa untuk berlibur.
- Mental dari penduduk lokal.Seringkali wisatawan ,terutama orang asing kesal dengan mental penduduk setempat yang terus mengejarnya untuk membeli dagangannya. Jika tak dibeli, orang tersebut menjadi marah.
- One-stop-service.Seperti yang saya lihat di Melbourne,pemerintahnya bekerja-sama dengan agen pariwisata/tour agen untuk menjualpariwisata secara terintegrasi.Dari brosur, booking sampai pembayaran dilakukan di satu tempat.
- Sinergi yang sangat kuat antar pelaku wisata pusat, daerah. Jangan hanya karena masalah tidak mendapatkan jatah atau porsi untuk ikut serta, lalu tidak ikut mempromosikan bahkan tidak hadir dalam suatu festival yang diadakan oleh daerah itu.
- Survey.Untuk mendapatkan feedback kepuasan dari wisatawan/pelancong,pemerintah dapat melakukan survey (sebagai contoh pemerintah Australia melakukan melalui perusahaan swasta yang bergerak dalam survey) tentang apa yang disukaipariwisata (kuliner,alam, budaya, seni), berapa lama mereka tinggal , pelayanan bandara, pelayanan kuliner/restoran,pelayanan agen pariwisata dll.”
Nach, jika di atas adalah blog-blog yang kubuat tanpa kunjunganku,sekarang aku menuangkan pengalaman indahku tentang Danau Toba dalamtulisan.Tulisanku ini kuposting dalam Kompas Travel Fair blogdengan judul: “GUIDEYANG SERBA TAHU”- sebuah tulisan ketika aku berkunjung ke Medan.Inilah link dari tulisanku:
http://kompastravelfair.com/2014/09/16/guide-yang-serba-bisa/
Selain itu, aku jugamenuangkanpengalaman liburanku ke Jogja yang sangat mengesankandalam blog Kompas Travel Fair berjudul :LIBURANKU YANG PALING BERKESAN”, url atau linknya adalah
http://kompastravelfair.com/2014/09/15/jogja-kota-budaya-yang-mengesankan/
Akhir tahun 2013 yang lalu aku berencana berlibur ke Lombok. Namun, karena sesuatu hal terpaksa dibatalkan.Kekagumanku pada Lombok kutuangkansecara detaildalam membantu promosi pariwisata tentang Lombokyang diselenggarakan oleh Tim Lombok Sumbawa World Travel Writers gathering 2014 dan BPPD NTB.Tulisaku telah dipublishkan , berjudul:PESONA BUDAYA DAN BENTANG ALAMPULAU LOMBOK.Link atau url dari tulisan ini adalah :
http://writingblogcompetition.blogspot.com/2014/10/pesona-budaya-dan-bentang-alam-pulau.html
Inilah ajang promosi pariwisata blogku sebagai kontribusi ku untuk menggalakan dunia pariwisata.
Semua negara berlomba mengemas dan menjual pariwisatanya,pastikita tak boleh ketinggalan. Aku sebagai warga negara inginberpartisipasi dalam menggalakkan dunia pariwisata dengan blog-blog serta saran yang telah kukirimkan.
Semoga kontribusi kecil ini ikut menjadi bagian dari keberhasilan promosiPariwisata Indonesia, Aku dan Kompasiana selalu setia mengikutinya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog“Aku Dan Kompasiana”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H