Membaca di Harian Kompas 19 Januari 2015 dengan judul ""Pembukaan Prodi Tak Terkendali", sungguh mengejutkan dan membuat miris hati saya sebagai seorang warga atau ibu .
Prodi atau program studi di Indonesia itu seperti nya hanya mengejar target pemasukan bagi Universitas. Sebagai contoh di Universitas Brawijaya terdapat program studi terbaru 19 program bahkan diusulkan menjadi 20 prodi baru karena adanya minat. Minat karena adanya permintaan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Sayangnya jumlah total prodi sebesar 139 prodi dan total mahasiswa 72.000, ditemukan bahwa 28 prodi itu belum terakreditasi karena masih sedang ada di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Dampak banyaknya prodi, mahasiswa yang diterima pun makin banyak sekitar 12.000-18.000 orang per tahun. Kapasitas gedung untuk perkuliahan tak memadai, juga guru atau dosen pun belum menyiapkan diri.
Akibatnya yang dikorbankan adalah mahasiswa/i , dimana tiap kuliah harus menunggu antrian untuk gedung di malam hari, juga kematangan dari pihak dosen pengajar tak menjamin mutu prodi baru itu.
Jadi, bagi mahasiswa/i baru, sebaiknya mulai belajar evaluasi diri sendiri, program studi apa yang ingin dipelajari, jangan progrom studi baru yang belum terakreditasi, juga perlu banyak memilih program studi di beberapa laman.
Berikut adalah tips bagi para calon mahasiswa/i apabila ingin mendapatkan inforamsi program studi , berselancarlah di:
Laman:Â forlap.dikti.go.id
Merupakan kumpulan data PT yang disediakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Kemenristek dan Dikti. Tersedia informasi tentang PT, prodi, dosen,mahasiswa dan alumi.
Laman: www.ban-pt.dikti.go.id
Di lama ini tersedia status akreditasi PT dan program studi yang dikeluarkan BAN-PT yang diakui oleh pemerintah