Mohon tunggu...
IB Ilham Malik
IB Ilham Malik Mohon Tunggu... profesional -

Senang membaca, menulis dan berdiskusi. Juga berupaya mempraktekkannya....

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dahlan Iskan, Potong Gaji Direksi PLN

7 Mei 2014   21:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumatera kini mengalami pemadaman bergilir kembali. Sebenarnya ini bukan berita baru. Berita ini cenderung berita basi. Sayangnya, meskipun masalah ini terjadi berulang, masih belum ada kebijakan yang serius dari jajaran Direksi PLN untuk menanganinya.

Sumatera sangat merasakan, betapa lampu tidak pernah padam di jaman Dirut Dahlan Iskan. Namun, pasca dahlan dijadikan Menteri BUMN, PLN kembali ke kebiasaan lamanya, suka padam secara bergilir dan tanpa peringatan alias tiba-tiba.

Berarti ada yang rusak dengan manajemen PLN. Saya punya tetangga. Ketika saya tanya, apakah dia dan kawan2 di PLN mendukung DI untuk menjadi presiden dalam pencapresan Dahlan di Demokrat? Jawabnya cukup jelas dan tegas: ASAL JANGAN DAHLAN.

Mengerikan. Betapa rusaknya sistem dan SDM di dalam tubuh PLN. Sebagai sebuah perusahaan, PLN harus berbenah diri. Karena peringatan dan sebagainya, masih belum membantu manajemen PLN menjadi lebih baik dibanding jaman DI, maka kini tidak ada pilihan lain, selain jika ada pemadaman maka gaji dan bonus direksi dan jajaran general manajer dipotong 20 persen.

Dahlan, sebagai capres dari partia demokrat, harus berani memutuskan kebijakan ini. Tujuannya, agar masyarakat di Sumatera tidak mengalami masalah. Menurut informasi, salahsatu anak perusahaan Radar Grup di SUmatera, terpaksa rugi ratusan juta akibat peralatan kerja mereka rusak berat akibat pemadaman PLN yang aneh.

Jadi, Pak Dahlan, kurangi gaji dan honor dan tunjangan direksi dan manajer PLN jika listrik di Sumatera mereka padamkan. Publik tidak mau tahu apa masalahnya. Sebab jajaran direksi itu sudah makan uang rakyat hampir Rp 6 TRILIUN per tahun untuk gaji, tunjangan, honor, pelayanan kesehatan pendidikan transportasi dsb. DAn PLN juga membelanjakan uang rakyat lebih dari Rp 260 triliun.

Ini mengerikan. PLN menikmati dan menggunakan uang rakyat sebesra itu sementara pelayanan PLN buruk dan bahkan sampai merugikan masyarakat.

Sungguh terlalu. Ayo Dahlan Iskan. Masih mampu untuk berbuat di PLN Tho????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun