Mohon tunggu...
M. Ilham Akbar H.
M. Ilham Akbar H. Mohon Tunggu... -

Hanya sekedar menyalurkan isi yang ada di kepala, semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sensasi, Persepsi dan Atensi

28 September 2014   23:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sensasi, Persepsi dan Atensi

Proses kognisi kita cenderung dipengaruhi oleh keadaan emosi yang sedang dialami oleh seseorang. Secara umum, tugas-tugas kognitif misalnya dalam belajar, mengingat, membuat keputusan atau memecahkan masalah dapat dilakukan lebih efektif ketika seseorang sedang bergembira daripada bersedih. Tubuh manusia tersusun dari ribuan sel neuron yang tersebar dalam tubuh kita. Neuron-neuron tersebut salah satunya berfungsi sebagai instrumen dalam proses kognisi kita. Proses kognitif kita cenderung lebih aktif dibandingkan dengan organ-organ kita lainnya, sebab manusia senantiasa berupaya mencari sebanyak mungkin informasi, pengetahuan, dan mengikuti perkembangan pengetahuan yang baru.

Persepsi, sensasi dan atensi merupakan beberapa proses yang masuk pada  kognisi manusia.Ketiganya saling berkaitan, dan jika ketiganya saling berjalan dengan baik maka proses kognisi kita akan lebih efisien dan akurat.

1.Otak Komputasional

Manusia menggunakan otak komputasional untuk mempersepsi informasi yang diterimanya dalam memahami lingkungan, dunianya dan memproses informasi yang telah ia terima melalui panca inderanya. Konsep otak komputasional didasarkan pada ide bahwa pikiran adalah segala macam apapun yang dilakukan oleh otak, yaitu pemprosesan informasi ketika kita sedang melakukan tingkat tinggi kita. Misalnya, ketika kita sedang memikirkan bagaimana caranya mendapatkan kekasih yang setia, atau bagaimana caranya mendapatkan kekasih yang setia mendampingi kita, atau bagaimana cara menarik hati lelaki yang kita incar, maka dalam proses seperti ini, kita sedang melakukan suatu jenis komputasi.

2.Sensasi, Persepsi dan Atensi.

Sensasi adalah proses penerimaan rangsangan dari luar melalui pendeteksian dini terhadap energy fisik dari luar seperti cahaya, suara dan panas melalui alat indera kita. Stimulus-stimulus yang dideteksi oleh panca indera mempengaruhi cara kerja tersebut. Setelah indera merasakan stimuli yang terus berlangsung untuk mempresentasikan hasil dari apa yang ditangkap oleh panca indera, inilah yag disebut dengan persepsi.Persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Sedangkan atensi adalah pemusatan memfokuskan pikiran pada satu objek tanpa merisaukan atau memperhatikan objek atau hal-hal lain yang terjadi yang terjadi bersamaan dengan objek yang sedang dalam sorotan pikiran.Jadi dalam psikologi ketiga hal ini yaitu sensasi, persepsi dan atensi sangat berkaitan satu sama lain dalam menentukan satu tindakan dalam tingkah laku kita sehari-hari.

3.Penyimpanan ikonik dan ekhoik

Penyimpanan ikonik adalah kemampuan untuk menangkap kesan-kesan visual dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sedangkan penyimpanan ekhoik berguna mempertimbangkan ekhoik menjadi lebih jelas jika kita mempertimbangkan keerumitan proses dalam memehami sebuah nada-nada atau percakapan yang sederhana, seiring dengan bertambahnya waktu maka informasi-informasi auditorik yang diterima dan diindera sebagai “percakapan” juga akan bertambah jumlahnya. Penyimpanan ekhoik berfungsi sebagai “lem” yang secara singkat menyimpan informasi auditorik yang didengar oleh telinga sehingga seluruh informasi auditorik yang terdengar olehnya.

4.Pemerosesan otomatis

Agar pemerosesan dapat terjadi, informasi harus dapat mengalir bebas dari memori ke kendali seseorang atau tindakan-tindakannya. Latihanlah yang dapat memudahkan hala tersebut. Pemerosesan informasi secara otomatis diteliti secara mendalam oleh Posner dan Synder (1974-1975), yang menyebutkan tiga karakteristik pemerosesan informasi, yaitu:

1.Pemrosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.

2.Pemrosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran tanpa ada niat.

3.Pemrosesan otomatis menggunakan hanya sedikit sumber hanya sekali sumber yang sadar (tidak menggunakan sumber daya sadar sama sekali).

Setiap orang menghasapi stimuli tak terhitung jumlahnya saat secara bersamaan melakukan beberapa tugas sekaligus. Aktivotas yang telah kita latiah (sering  kita lakukan) akhirnya menjadi otomatis sehingga, hanya memerlukan sedikit atensi.

5.   Pandangan Neurosains kognitif terhadap atensi

Atensi dan otak manusia

Hubungan antara atensi dan otak manusia pada mulanya diselidiki melalui studi terhadap defisit atensi yang terjadi karena cidera otak. Penelitian awal semacam ini dibatasi dalam cakupn neuropathology. Sebagai contoh, sebuah cidera atau stroke di satu bagaian otak mungkin dihubungkan dengan sebuah jenis defisit atensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun