mendadak aku terbunuh rasa yang datang mencekam basa jengah aku tak biasa lalu ke mana dia? Sang pencipta asa? ** deru! ah gegapnya melantakkan rana peraduanku bergoyang tak senada langkah kaki mengajak berkelana menggetas ara yang tinggal cuma aku bilang tinggalkan saja! tapi apalah daya karena katanya itu cinta mungkin karena tak biasa perempuan itu terlalu perasa lalu ke mana dia sang penguasa cinta? ** akhirnya dia kata hari ini cerah, namun masih saja ada yang merasa marah padahal langit tak lagi kelam saat singasana sang raja mulai membayang mungkin dia lari di kejar ombak yang tak berhenti menggulung ganggang parah karena hatiku terjambak lalu masihkah sang perempuan berpucat pasi? sedang pasak sudah membesi menggantikan kayu yang terangkum mesra bersama api bukankah ini juga cinta? sejumput hati lengah berkata : iya, ini juga cinta mungkin saja lalu mengapa tak ajar cinta? di mana dia yang segalanya adalah milikNya.... ** bahkan mawar itu masih merekah walaupun tak lagi merah.. Lalu? pantaskah menyerah? go and fighting for lovers ^_^ salam hangat (gambar: www.rumahremaja.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H