Ilustrasi di atas seringkali terjadi secara nyata. Pun semenjak SD telah mendapatkan materi tentang panca indera, khususnya lidah dan gangguannya berupa sariawan, yang kita ketahui lagi-lagi sariawan itu muncul karena kekurangan vitamin C. Benarkah?
Benar. Tapi penyebab lainnya juga banyak. Sariawan muncul bisa karena beberapa hal.
- Hormon
- Kebersihan mulut yang buruk, jarang gosok gigi, berkumur.
- Tersodok saat menyikat gigi
- Tergigit saat makan
- Kesehatan tubuh terganggu
- Herpes
- Makan makanan yang terlalu dingin dan panas
- Iritasi kulit
- Merokok
Nah, dari beberapa penyebab di atas, mana yang sering Anda alami? Saya sendiri sangat jarang terkena sariawan, biasanya sariawan mampir ke mulut saya karena tergigit saat makan dan tersodok saat menyikat gigi. Dari kedua penyebab tersebut terkesan karena tidak sengaja. Tidak sengaja pun, kalau jadi sariawan ya jadilah.
Eits, namanya juga sariawan! Rasa cekut-cekut, perih, mau makan sulit, mau minum yang panas atau dingin juga jadi ribet. Tapi itu dulu. Sekarang memangnya tidak?
Masih cekut-cekut dan perih, tapi tak lama. Paling lama dua hari saja sariawan itu langsung minggat. Mau tahu obatnya apa? Ssstttt.....Ini adalah resep turun menurun dari keularga saya. Hanya Anda yang saya beri tahu, jawabannya adalah.......
GARAM DAPUR
Garam dapur tak hanya berguna sebagai bumbu untuk memasak atau membantu mengendapkan isi septictank. Garam dapur juga bisa mengobati sariawan. Bagaimana caranya?
- Ambillah garam dapur satu jumput
- Siapkan cermin
- Duduklah di depan cermin dan carilah bagian mulut atau lidah yang sariawan (warnanya agak kekuningan).
- Bubuhkan garam dapur di atas sariawan dan agak dipencet sekuatnya (rasa perih akan muncul tapi itu semua akan berbuah manis, yaitu kesembuhan).
- Biasanya selama proses penempelan garam, air liur yang kita produksi akan lebih banyak (nge-ces)
- Tambahkan lagi garam dapur di atas sariawan sampai sariawan berwarna menjadi putih.
- Cukup lakukan 1-2 kali sehari.
- Selamat mencoba.
Kalau ada yang tanya, apakah ada efek sampingnya? Jawabannya tidak. Karena selama ini saya memang tidak mengalami efek samping. Pun anggota keluarga saya yang lainnya. Nah, kalau ini jadi resep andalan keluarga saya, kenapa tidak jadi resep andalan keluarga Anda juga? Atau Anda punya resep andalan juga? Yuk share di komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H