Mohon tunggu...
Ali Hitori
Ali Hitori Mohon Tunggu... Diplomat - Young Lawyer and Legal Journalism

Tentang Hukum dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Alat Pembentuk Pencitraan Seseorang

15 Mei 2019   11:20 Diperbarui: 28 Mei 2022   19:25 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus korupsi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang pemilihan umum 2019, memberikan pengaruh dan kesan di masyarakat sehingga menimbulkan turunya suara partai tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan kalangan artis yang beralih profesi menjadi anggota legislative, banyak dari mereka berhasil meyakinkan masyarakat bahwa mereka mampu untuk mewakili mereka di parlemen.

Berita di atas adalah sedikit gambaran betapa hebatnya media dalam membentuk opini publik. Media dengan segala keunggulanya berhasil membangun persepsi di masyarakat terhadap suatu peristiwa, yang faktanya belum tentu  sama  dengan yang di beritakan.

Citra, menurut Rhenald Kasali, adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap juga akan menghasilkan citra yang tidak sempurna. Sejenis informasi ini sering di pakai oleh pihak pihak yang tidak senang untuk menjatuhkan individu dan kelompok tertentu.

Masa reformasi, krisisi pencitraan bisa muncul karena pemberitaan yang di lakukan secara telanjang oleh media. suatu  yang berbeda Pada masa orde baru, media pada masa itu lebih memilih bermain aman dan menyampaikan berita dengan bahasa yang santun.

Menurut  Gramsci, tentang media yang merupakan ruang representasi berbagai ideologi. Ini berarti di satu sisi media bisa jadi alat legitimasi kekuasaan dan kontrol atas wacana dan opini publik namun disisi lain media bisa menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan. Artinya media seperti itu berarti menghadirkan dua wajah dengan dua kepentingan, efek pengaruhnya bisa positif dan bisa negatif tergantung kepentingan.

Perubahan politik secara demokratisasi telah mendorong positioning media  kearah sosial dan mampu menyampaikan informasi tampil secara kritis, terbuka dan independen. Dalam hal inilah media sangat mampu menjadi alat pembentuk opini publik baik itu kesan baik atau buruk dan hal itu berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun