Mohon tunggu...
Hilma 'Ainun Rosyidah
Hilma 'Ainun Rosyidah Mohon Tunggu... -

. If Something Went Wrong,\r\ndon't be Sad.\r\nit's just God's Way to Forgive Your Sin ,.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berimajinasi dengan Logika

22 November 2013   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Siapa sih yang tidak mengenal sosok Albert Einstein ???
sosok belau pasti tidak asing di telinga kalian yang menggemari FISIKA
Nah, dari fisika kita banyak mengetahui tentang logika dan lingkaran dunia sains. Namun ketika bicara imajinasi, apakah mungkin dalam sains kita bisa berimajinasi ??? apalagi dengan kata-kata “Berimajinasi dengan Logika”…. mana mungkin menggabungkan keduanya ???

Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan sesuatu ( di angan angan ) untuk menciptakan gambar,tulisan atau kejadian berdasarkan khayalan. Semua manusia yang mempunyai otak dan pikiran pasti pernah menghayal..
Imajinasi secara umum adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang di lihat oleh ‘mata pikiran’ . Logika berasal dari kata ‘logos’ yang artinya pikiran atau alasan yang berhubungan dengan penalaran dan kenyataan yang bisa di ukur.

‘LOGIKA’ : berjalan dari A ke B ke C, dan seterusnya sesuai alur…
‘IMAJINASI’ : berjalan dari A ke semua arah yang kita inginkan… bisa ke C, bahkan bisa ke Z… (Albert Einstein)

Setiap langkah pasti akan dimulai dari langkah pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.. masuk logika kan??? tidak mungkin langkah kita dimulai dari tiga.. dua.. satu...
Namun dunia imajinasi penuh kebebasan dan sangat mudah dinikmati siapa saja yang masuk ke dalamnya. Imajinasi sudah punya tempat tersendiri di hati masyarakat penikmat kalimat. Tak terkecuali mereka yang bukan dari kalangan sastrawan.
Imajinasi tidak harus diungkap secara verbal, namun bisa juga secara tulisan. Contohnya orang-orang yang buta sastra tapi bergairah sekali menulis fiksi, dll.

Namun orang-orang tersebut tetap bebas memilih bagaimana mencurahkan imajinasi dalam tulisan-tulisannya. itu yang terpenting!.. jika imajinasi di batasi hasilnya akan menjadi basi..tidak nikmat lagi..!!

Dalam penulisan karya sastra, untuk berimajinasi ada kalanya kita harus merangkai cerita dari awal hingga akhir.. dari mudah menjadi sulit, dan seterusnya. Maksudnya meskipun kita bebas berimajinasi kemanapun kita pergi ke sudut dunia, planet dan luar angkasa tetap saja ada ‘awal’, ‘klimaks’ dan ‘akhirnya’ bukan? disinilah letak pentingnya logika dalam berimajinasi.

Jadi, secara tidak langsung saat kita melakukan suatu imajinasi dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan menggunakan logika kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun