Mohon tunggu...
Hesty Aisyah
Hesty Aisyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

still learn n learn..

Selanjutnya

Tutup

Money

DICARI !! Tenaga Kerja yang TERAMPIL dan KOMPETEN dalam menghadapi AFTA 2015!

15 Maret 2014   03:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hitungan bulan, Indonesia akan menghadapi AFTA dan MEA 2015. dalam hitungan bulan juga berarti masih ada kesempatan bagi kita warga negara Indonesia untuk berbenah diri, mempersiapkan segala sesuatunya dalam persaingan antar berbagai macam negara di ASIA TENGGARA. Terutama bagi jutaan jiwa jiwa muda di Indonesia, yang pastinya akan menjadi ujung tombak negara dalam menghadapi ALIRAN BEBAS TENAGA KERJA AFTA 2015. Terlepas dari siap dan tidak siapnya kita, kita harus menyadari bahwa salah satu fokus yang menjadi perhatian kita bersama saat ini adalah keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam dasawarsa ini, terkonsentrasinya pemusatan pembangunan, kuatnya arus investasi, serta peningkatan laju pertumbuhan ekonomi telah menyebabkan arus mobilitas orang dan jasa semakin deras, akibatnya lapangan pekerjaan pun muncul seiring dengan keahlian dan spesifikasi bidang tertentu yang bersifat kompleks. Seperti ketika tekonologi semakin canggih, maka juru ketik  akan dapat tergantikan posisinya dengan pekerja yang dapat mengoperasikan komputer jika mereka tidak meng-inovasi skill dan kemampuannya. Parahnya lagi, konsep 'KOMPETISI' ini tidak hanya terjadi antar janjang pendidikan, tapi juga sudah berdasarkan gender, penguasaan bahasa dan ilmu, tingkat keberanian, serta dalam penguasaan teknologi,DSB. Alhasil, semakin kesini, semua angkatan kerja harus benar-benar bersaing dalam mencari pekerjaan, semakin banyak skill yang mereka miliki, maka semakin tinggi pula nilai jual yang akan mereka tawarkan. Karena itu, secara tidak langsung dengan adanya kompetisi BEYOND NATIONAL MARKET tadi, lambat laun sudah mempengaruhi  kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Tidak sedikit SDM SDM muda tersebut yang menyadari bahwa semakin lama persaingan mereka dalam mencari pekerjaan semakin tajam, tidak hanya di dalam negeri, bahkan sudah mengglobal. dan beberapa usaha pemerintah dalam pengembangan SDM saat ini juga sudah diarahkan untuk merubah SDM yang potensial menjadi tenaga kerja yang produktif. suatu sistem pendidikan nasional pun sudah diselenggarakan ole pemerintah, seperti yang dituangkan dalam UUD 1945 dalam pasal 31. Walaupun memang kita masih belum bisa menutup kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata, seperti yang kita sama-sama tahu dunia pendidikan kita masih tertinggal dibanding dengan pembangunan pada bidang lainnya. kualitas SDM kita juga masih berada dibawah negara ASEAN, seperti Malaysia. Kita bisa merasakan sebuah kenyataan bahwa kondisi sumber daya, mutu pendidikan sekolah-sekolah di Indonesia, baik dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, sangat bervariasi. terutama pada daerah-daerah yang tingkat sosio-ekonominya sangat rendah. Anggaran pemerintah terhadap pendidikan sangat minim inilah yang menjadi penyebab utama dalam kesenjangan ini. Sepertinya, harus ada seseorang yang mengingatkan pemerintah akan teori-teori para ekonom yang mengatakan bahwa : "INVESTASI MODAL MANUSIA DALAM BENTUK PENDIDIKAN MENCAKUP SEMUA BENTUK PENGELUARAN YANG DIGUNAKAN SELAMA PROSES INVESTASI, YANG AKAN MENGHASILKAN PENDAPATAN DI MASA YANG AKAN DATANG", bagi suatu negara seharusnya pendidikan rakyatnya adalah sebuah INVESTASI, karena efek setelah pendidikan ini yang bisa dirasakan adalah meningkatnya produktivitas negara itu sendiri yang bisa menangkis proses globalisasi, karena didalam pendidikan itu tersirat unsur kreatifitas individu, kemampuan untuk bersaing, dan kecepatan dalam bertindak dan berfikir. Terlepas dari bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, lebih baik kita saling introspeksi, dan tidak saling melemparkan kesalahan pada pihak tertentu. Karena dalam beberapa bulan lagi, MEA dan AFTA akan menjadikan ASEAN bagaikan suatu negara besar yang akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pekerja untuk dapat mengisi lowongan kerja yang tersedia, keluar dan masuk dari suatu negara ke negara lain tanpa ada hambatan yang berarti. Mereka akan memilih lokasi kerja yang mereka anggap sesuai untuk diri mereka sendiri dan juga yang mereka anggap menguntungkan. Demikian dengan perusahaan-perusahaan yang akan relatif dimudahkan dalam mencari pegawai yang mereka inginkan melalui bursa tenaga kerja yang bervariasi dan relatif lebih banyak. Itulah kondisi yang akan menjadi dua sisi bagian bagian ketenagakerjaan di Tanah Air, tergantung darimana kita akan mengambil tindakan. Diharapkan kita bisa melihat ini semua sebagai semacam PELUANG dan TANTANGAN bagi kita untuk menjadikan diri kita menjadi tenaga kerja yang terampil dan kompeten dalam nantinya menghadapi globalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun