Mohon tunggu...
Hanna Zwan
Hanna Zwan Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Melihat Lebih Dekat Jembatan Siak

1 Oktober 2013   09:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:09 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_282391" align="aligncenter" width="300" caption="jembatan Siak dari jauh..doc.pribadi"][/caption] Dua minggu yang lalu untuk pertama kalinya saya ke Siak dan melewati langsung jembatan Siak yang konon katanya megah *kata suami sih*, terntaya memang benar adanya. Ketika saya dan suami dari pelabuhan Buton dengan menaiki mobil travel menuju ke Siak, kira-kira 1 km dari kejauhan saya melihat ada tiang besar menjulang tinggi. Sampai pada jarak 500 meter, saya baru melihat kokohnya jembatan Siak. Jalanan cukup sepi jika dibandingkan dengan Batam *ya iyalah hehehe...*, hanya ada beberapa mobil dan kendaraan roda dua yang lalu lalang. Semakin dekat dengan jembatan, semakin saya penasaran dengan jembatan tersebut, tapi saying saya tidak bisa mengabadikannya.

[caption id="attachment_282392" align="aligncenter" width="300" caption="dari dekat..doc.pribadi"]

13805935131831373681
13805935131831373681
[/caption] Akhirnya keesokan harinya saya diajak suami jalan-jalan ke desa Dayun, tentunya melewati jembatan Siak. Karea jembatan Siak ini adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan antar dua daratan yang dipisahkan oleh sungai Siak yang katanya sangat dalam. Dulu sebelum ada jembatan Siak, warga yang ingin pergi keluar Siak harus menyebrang menggunakan fery/speed boat atau sampan dayung. Tapi sejak adanya jembatan Siak, warga kabupaten Siak dan daerah kabupaten sekitarnya bisa dengan mudah menyebrang dengan kendaraan darat. Perencanaan pembangunan jembatan Siak memalui proses yang sangat panjang, dimulai dari tahun 2002 dan akhirnya rampung pada bulan juli 2007. Selanjutnya jembatan Siak di resmikan langsung oleh Presiden RI Susilo Banbang Yudhoyono pada tanggal 11 agustus 2007. Dengan dibangunnya jembatan Siak, diharapkan akan ada perkembangan dan peningkatan pendapatan kabupaten Siak.

[caption id="attachment_282393" align="aligncenter" width="300" caption="tiang pagar jembatan..doc.pribadi"]

13805935831965040278
13805935831965040278
[/caption] [caption id="attachment_282394" align="aligncenter" width="300" caption="jembatan Siak dari jalan bawah jembatan..doc.pribadi"]
1380593669202079288
1380593669202079288
[/caption] Sayang sekali saya hanya bisa mengabadikan jembatan Siak diatas kendaraan roda dua karena kendaraan tidak diperbolehkan untuk berhenti diatas jembatan *hehe..takut jatuh mungkin ya,halah*, dan saya juga baru tahu kemarin. Ternyata ada jalan di bawah jembatan Siak, jadi saya tidak hanya bisa melihat jembatan dan sungai Siak dari depan melainkan dari bawah dan samping jembatan. Di bawah jembatan Siak ada taman dan beberapa tempat bermain, kalau sore banyak warga Siak yang jalan-jalan menggunakan sepeda. Di sebelah kiri (dari arah Siak) ada masjid yang bagus, jadi kalau mau shalat tinggal putar saja lewat jalan bawah jembatan Siak karena lumayan lebih dekat. Baiklah, ini dia penampakan jembatan dan sungai Siak dari dekat hehehe.

[caption id="attachment_282395" align="aligncenter" width="300" caption="senja di jembatan Siak,itu ada kapal pengangkut kayu.doc.pribadi"]

1380593741336138543
1380593741336138543
[/caption] [caption id="attachment_282397" align="aligncenter" width="300" caption="masjid di kiri jembatan Siak..doc.pribadi"]
13805938281703342239
13805938281703342239
[/caption] [caption id="attachment_282398" align="aligncenter" width="300" caption="jalan bawah jembatan siak,dua jalur loh...doc.pribadi"]
1380593890708187854
1380593890708187854
[/caption] ****

Siak, 1 oktober 2013

~tjatatan petualangan Siak~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun