[caption id="attachment_95619" align="aligncenter" width="300" caption="budhe google.com"][/caption]
Ada apa dengan kaki-kaki itu
Bukan aku takut melihat ceceran bersimbah darah
Cukup mengintip dari balik jemari lentik
Dupa-dupa itu tetap menyala
Entah, apa yang terjadi…??
Fasa masih duduk mendekap kedua adiknya
Gumpalan awan masih saja hitam nan pekat
Hujanpun masih berlomba menjatuhkan dirinya ditanah basah
Inginku mendekat, tapi
Jalan setapak tak ku temukan
Kalaulah hujan dan angin tak bersahutan
Lima jari kanan kiri kaki ini mencoba mencari celah
Mungkin hujan dan angin tak mau berhenti
Nanar wajah itu tak terlihat lagi
Oh Tuhan, selamatkan mereka
Pun hujan dan angin bersahutan kencang
Qatar pun masih dilanda badai
Rasa takut masih menghantuiku
Sungguh, aku melihatnya
Tepat di depan mataku
Untuk yang pertama kali aku lihat
Vio mampu menyelamatkan dirinya dengan sebatang kayu
Wira tak lagi terlihat, hanya motornya yang tersangkut diantara puing-puing
X-tra hati-hati
Yunda menyelamatkan diri beserta sang bidadarinya
Zulfa di dekapnya erat-erat
*******************************
Malang, 19 Maret 2011
Mencoba mengawali sebuah kalimat dengan 26 alfabet setelah membaca tulisan Youly Chang “sendai”…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H