Semestinya,
Aku berdiri diujung jendela
Menanti deraian air mata langit
Tapi,
Tidak untuk kali ini
Karena tiba-tiba malasku sedang merajuk
Memegang erat sendi-sendiku
Andai,
Ku mampu melepaskan rajukannya
Ah,aku tak tega rasanya
Melihat matanya yang sayu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!