Mohon tunggu...
Hanna Zwan
Hanna Zwan Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Makna

4 Januari 2011   22:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi dalam sepi, Menyulam jala dibawah langit Terkapar indah dalam lamunan Hambar jari berjalan Dalam esok bergelantungan Jenuh acap bergejolak Bak padi yang bergoyang Syahdu terpasung muram Lambaianpun berterbangan Tapi mata tak terpasang ~~06.10..~~ Kala ku terdiam Memikirkan sang bulan Muram nan kusam Adakah gerangan Pikiran melayang ...Kian tak tenang Tak ayal dekapan buaian malam Menjelma dalam riang Akankah... ---19.05--- Merajuk dalam asa Meraba dalam sunyi Mendekap dalam sepi Lantas, mengendap dalam jalakah?? Atau bersembunyi dalam erangan..?? _20.21_ ################################################################################

-----My face on wednesday...-----

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun