Mohon tunggu...
Loveront Loveront
Loveront Loveront Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyawaku untuk Adikku

25 Juli 2011   04:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada suatu ketika ada seorang anak yang bernama Dina dan Fino, ketika itu Dina Fino sedang terburu-buru untuk pergi kesekolah Dina adalah anak kecil dan lucu yang sedang duduk di bangku TK dan Fino duduk dibangku SD. Dina dan Fino pergi kesekolah diantar oleh becak langganannya sehari-hari. Waktu ia tiba disekolah, bel sekolah pun telah berdering Dina langsung saja turun dari becak yang biasa ia naiki dan pada saat itu pula ada sebuah mobil yang melaju dengan sangat cepat dan yang terjadi Dina tertabrak mobil itu dan terpental cukup jauh sehingga terkapar dipinggir jalan. Kemudian darah pun mengalir dari telinga, hidung dan kepalanya. Fino pun tak mampu menahan tangisnya, ia pun mengusap darah yang terus mengalir dengan tangannya. Orang-orang pun langsung berdatangan dan membawanya kerumah sakit.

Dokter pun langsung menanganinya namun apa daya. Dokter itu tak bisa banyak membantu sebab pada saat itu Dina sangat membutuhkan darah dalam jumlah cukup banyak. Pada saat itu stock darah yang dibutuhkan sedang kosong ternyata golongan darah yang dimiliki Fino pun sama dengan Dina. Dokter pun bertanya apakah Fino mau mendonorkan darahya untuk Dina. Fino pun menjawab " dok, beri Fino sedikit waktu untuk berfikir y?" Akhirnya dokter pun memberinya waktu. Setelah beberapa menit Fino pun menjawab dengan tegas bahwa ia mau mendonorkan darahnya untuk adiknya. Selanjutnya Fino pun diambil darahnya dan segera ditransfusikan ke Dina, syukurlah Dina pun dapat melewati masa kritisnya.

Namun setelah itu Fino pun bertanya kepada dokter itu,"dok, kapan saya mati?". Jadi Fino tidak tahu apa itu donor darah, yang ia tahu bahwa donor darah adalah memberikan semua darah yang ia miliki untuk adiknya dan lalu ia akan mati. Ini adalah cerita singkat yang mengajarkan kita bahwa seorang anak kecil saja mampu dengan cepat mengambil keputusan untuk mengorbankan nyawanya sendiri untuk adiknya. Apakah kita mampu berkorban seperti Fino?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun