Mohon tunggu...
Loveront Loveront
Loveront Loveront Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kakek Yang Malang...

29 Juni 2011   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:04 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namaku Daniel umurku 18
tahun. Ini adalah kisahku di suatu malam. Pada saat itu aku sedang duduk manis
di rumah dengan keluargaku. Tiba-tiba ayah menyuruhku membeli makanan di pasar
dan letaknya cukup jauh dari rumah sehingga aku pergi kesana dengan motor
bututku. Ayah akhirnya mengeluarkan uang dari kantongnya dan aku pun langsung
berangkat ke pasar. Setelah makanan itu aku beli aku pun langsung saja pulang.
Nah ketika dalam perjalanan aku melihat seorang kakek yang tertidur lelap yang
sedang menjaga mainan anak-anak yang iya jual di emperan toko dekat pasar.
Ternyata si kakek memang tak punya tempat tinggal yang tetap setiap hari ia
hanya berjualan di emperan toko dan tidur pun di emperan toko. Tubuhnya
terkujur lemas, wajahnya amat kusam seperti sangat letih sekali. Aku sangat
kasihan melihatnya. Kebetulan dikantongku aku punya uang sebesar 10 ribu. Waktu
itu aku dapatkan uang itu dari hasil aku bekerja. Akhirnya aku ambil uangku
dari kantong dan diam-diam aku tetakkan ditangan si kakek. Aku sangat berharap
si kakek menemukan uang itu ketika ia bangun pagi dan dapat menggunakan uang
itu untuk membeli makan. Setelah aku letakkan uang itu aku segera kembali
kerumah. Kasihan si kakek pasti amat kedinginan. Aku harap si kakek dapat hidup
bahagia. Andaikan aku orang kaya raya aku pasti akan membuat panti jompo untuk
para orang-orang tua yang telah di sia-siakan oleh anaknya. Keesokan harinya
Aku tak tahu kenapa aku mendapatkan keuntungan dari penjualan hpku sebesar
150ribu. Aku amat senang sekali. Aku tak pernah berfikir akan mendapatkan
imbalan dari setiap perbuatanku. Namun aku yakin apabila kita mempunyai lebih
sebaiknya kita membagikannya kepada yang membutuhkan. Serta setiap kebaikan
pasti akan dibalas dengan kebaikan oleh Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun