Mohon tunggu...
Gibrastr R T
Gibrastr R T Mohon Tunggu... -

Bila buruk beri saya kritik...\r\nBila baik kasih saya saran...\r\nBila sedang-sedang saja sumbangkan saya masukan...\r\nTolong ya? Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wajah Jemaah Pun Tampak Muram

28 Agustus 2011   14:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hmmm. Tarawih terakhir, rasa sedikit sakit dan sesak hatiku, bulan mulia ini akan segera meninggalkan kita. Tapi keputusan Illahi demikianlah adanya. Sedikit menyesal karena tidak bisa benar-benar memaksimalkan bulan ini dengan ibadah. Terenyuh saat tadi mendengarkan sang Ustadz berceramah. Dia memuji bulan nan indah ini, sehingga kami kian merasa sedih melepas bulan Ramadhan. Sang Ustadz berceramah mengenai bulan-bulan selanjutnya yang akan dihadapi umat Muslim, dia menceritakan pula mengenai bersedihnya alam saat ditinggalkan Ramadhan. Akankah amalan di Ramadhan ini benar-benar indah dimata Allah. Saat jemaah memasuki masjid, Wajah mereka tidak seperti beberapa hari kebelakang. Wajah mereka tampak lebih bersinar namun agak muram. Rona-ronanya menampakkan kesedihan yang mendalam. Ketika sang Ustadz berceramah, tidak sedikit jemaah yang mendengarkan dengan khusuk sambil sedikit melamun memikirkan sesuatu. Bukanlah mereka memikirkan baju baru, atau biaya perjalanan mudik, terlebih uang THR, yang mereka pikirkan adalah perpisahan dengan Ramadhan sebab saat Ustadz mengucapkan salam perpisahan pada 'raja bulan', ada beberapa jemaah yang matanya berkaca-kaca. Sebelum pulang meninggalkan masjid, para jemaah bershalawat sambil berjabat tangan. Mereka saling memeluk. Mereka saling bermaaf-maafan, mereka pun saling mendoakan. Kiranya Tuhan memberikan keberkahan usia untuk kembali menyambut bulan Ramadhan ditahun selanjutnya. "beberapa bulan kedepan, semoga kita tak lengah menghadapi nafsu buruk. Begitu pula dengan buka puasa yang biasanya dilakukan bersama-sama sebagai wadah silaturahmi, dan tradisi mudik sebagai ajang saling memaafkan dan melepas rindu, diharapkan esensi dari ibadah dan tradisi tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari." ujar Ustadz "Bulan-bulan selanjutnya tidak seberkah bulan Ramadhan, namun itulah saatnya kita membuat bulan tersebut menjadi berkah dengan ibadah-ibadah dan amalan yang pernah dididik dalam bulan Ramadhan" Ustadz kembali menambahkan. Keindahan ibadah dan tradisi Ramadhan, seperti Buka puasa bersama, Saur bersama meski mata mengantuk, tradisi saling bertandang kerumah sanak, juga kemeriahan para 'muda' dalam menyemarakan bulan Ramadhan (tradisi kembang api, pukul bedug, dll). Nampaknya adalah moment yang sulit dilupakan, selama bulan Ramadhan ini. Selamat tinggal ya raja bulan, sampai jumpa lagi ditahun depan bila Allah menginjinkannya. Semoga saja, Tuhan mengijinkan kita untuk bersama Ramadhannya lagi. Saya pribadi memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat dan pernah saya tulis, harap maklum dan koreksinya. Minal aidin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin... Yang mudik semoga selamat dan berkah sampai tujuan... Selamat hari raya Iedul Fitri. :)   :)   :)   :)   :)   :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun